PEMUKIMAN KUNO DI DAERAH TEPI SUNGAI BATANGHARI PADA MASA MELAYU

Main Article Content

Bambang Budi Utomo

Abstract


Daerah belahan timur pulau Sumatera merupakan tanah aluvial muda yang sebagian besar masih berupa rawa-rawa. Di daerah ini banyak terdapat sungai besar yang mengalir menuju selat Malaka dan selat Karimata, Di antara sungai-sungai besar yang mengalir di daerah tersebut adalah sungai Batanghari dan sungai Musi dengan anak sungainya. Di tepi sungai-sungai ini banyak ditemukan situs arkeologi yang menunjukkan bahwa di daerah ini telah dimukimi sejak lama. Manusia di daerah tepian sungai bermukim di tanggul-tanggul alam yang daerahnya cukup tinggi dan · tidak terkena banjir. Pada saat ini yang kita temukan adalah banyaknya perkampungan di tepian sungai. Perkampungan ini berpola memanjang rnengikuti alur sungai. Di- bagian betakang dari perkampungan ini masih terdapat rawa yang disebut "rawa belakang" ( back swamp).


Article Details

How to Cite
Utomo, B. B. (2024). PEMUKIMAN KUNO DI DAERAH TEPI SUNGAI BATANGHARI PADA MASA MELAYU. Berkala Arkeologi , 11(1), 13–26. https://doi.org/10.30883/jba.v11i1.548
Section
Articles

References

Anderson, J. 1971. Mission to the East Coast of Sumatra in 1823. Kuala Lumpur : Oxford in Asia Historical Reprint.

Boechari. 1977. Candi dan Lingkungannya, MISI, VII [2]. Jakarta : Bhratara. Hlm. 89 - 114.

Drennan, R.D. 1984. Long distance Transport Costs in Pre-Hispanic America. American Anthropologist, 86 [1]. Hlm. 105 - 12.

Fox. 1971. History in Geographic Perspective. New York: Norton.

Hadiwisastra, Sapri. 1983. Laporan Penelitian Geologi di Daerah Muara Jambi. Tidak diterbitkan.

Heine-Geldern, Robert von. 1980. Konsepsi Kerajaan di Asia Tenggara. Jakarta : Bhratara.

Hirth, F. dan W.W. Rockhill. 1911. Chu-Ju-Kua, His Work on Chinese and Arab Trade in Twelfth and Thirteenth Century, Entitled Chufan-Chi. St. Pietersburg. [Reprint, New York : Paragon, 1966; Taipei : 1967].

Kartodirdjo, Sartono. 1977. Masyarakat Kota dan Kelompok-kelompok Sosial. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Liebert, Gosta. 1976. Iconographic Dictionary of the Indian Religions. Hinduism-Buddhism-Jainism. Leiden : E.J. Brill.

Lith, P.A. van der (peny.]. 1976. Encyclopeadie van Nerderlandsch-Indie, Vol. II. Leiden: E.J. Brill.

McKinnon, E. Edwards. 1982. New Data for Studying the Early Coastal Line in the Jambi Area, JMBRAS, LVII [1]. Hlm. 56-66.

Mundardjito. 1985. Pola Pusat Upacara di Situs Muara Jambi, Rapat Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi II. Jakarta : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Hlm. 241 - 52.

Obdeyn, V. De. 1942. Oudezeehandelsweg door de Straat van Malaka in verband met de geomorfologie der Selat-Eilanden, T.A.G., LIX. Hlm. 742-78.

Sartono, S. 1919. Pusat-pusat Kerajaan Sriwijaya Berdasarkan Interpretasi Paleogeografi, Pra Seminar Penelitian Sriwijaya. Jakarta : Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional. Hlm. 43- 73.

Soekmono, R. Garis Pantai Sriwijaya. Amerta, 3. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Hlm. 30 - 33.

Sumadio, Bambang [peny.]. 1974. Jaman Kuna. Sejarah Nasional Indonesia, II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tjandrasasmita, Uka [peny.]. 1974. Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di

Indonesia, Sejarah Nasional Indonesia, III. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wolters, O. W. 1974. Early Indonesia Commerce: A Study of the Origins of Sriwijaya. Ithaca : Cornell University Press.