PROSES PERKEMBANGAN KESENIAN DALAM PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Main Article Content

Bambang Soelistyanto

Abstract


Kalau kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan hasil cipta, rasa dan karsa masyarakat, maka kesenian adalah unsur kebudayaan yang bersumber pada rasa, khususnya rasa keindahan. Rasa estetis inilah yang mendorong budi daya manufiia untuk menciptakan berbagai ragam kesenian guna pennenuhan hidupnya.


Article Details

How to Cite
Soelistyanto, B. (2024). PROSES PERKEMBANGAN KESENIAN DALAM PERUBAHAN KEBUDAYAAN. Berkala Arkeologi , 10(2), 31–51. https://doi.org/10.30883/jba.v10i2.542
Section
Articles

References

Edi Sedyawati. 1985. Pengarcaan Ganesha Masa Kadiri dan Singhashari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian. Disertasi Universitas Indonesia.

Gudaryono. 1981. "Tinjauan Seni Rupa Wayang dari Relief Candi Jawa Timur ke Bentuk Wayang Purwa", dalam Darusuprapto, Pokok-pokok Studi tentang Wayang Purwa. Yogyakarta: Badrawada.

Heekeren, H.R. van 1972. The Stone Age of Indonesia. The Hague-Martinus Nijhoff.

Holt, Claire. 1967 Art in Indonesia: Continuities and Change.Ithaca. New York: Cornell University Press.

Hoop, A.N.J. Th. a. Th. van der. 1949. Ragam-ragam Perhiasan Indonesia. Koninklijke Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Adrisijanti, Inajati.1987. "Konsep Keindahan Dalam Keislaman", Estetika dalam Arkeologi Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Koentjaraningrat. 1977. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Dian Rakyat,

Mulvaney, D.J. 1986. "Peranan Local Genius Dalam Akulturasi", dalam Kepribadian Budaya Bangsa (local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

Kosasih, S.A. 1983. "Lukisan Gua di Indonesia Sebagai Sumber Data Penelitian Arkeologi", PIA III. Jakarta: Bunda Karya.

Kusen. 1977. Kreativitas dan Kemandirian Seniman Jawa Dalam Mengolah Pengaruh Budaya Asing Studi Kasus Tentang Gaya Seni Relief Candi di Jawa Antara Abad IX-XVI Masehi. Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi).

Magetsari, Noerhadi. 1982. "Masalah Agama dan Kebudayaan dalam Arkeologi Klasik Indonesia: Sebuah Tinjauan Teoritis". Dalam PIA II, Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Departemen P & K.

Onghokham. 1983. "Proses Kesenian Indonesia dari Masa ke Masa", dalam Rakyat dan Negara. Jakarta: Grafitas.

Hardjowardoyo, Pitono. 1973. "Notes on the Development of Temple Architecture in East Java", Journal of the Oriental Society of Australia, VIII, 1 & 2, hal. 68- 76.

Setjoatmodjo, Pranjoto. 1982. "Seni Sebagai Media Komunikasi Budaya" Analisis Kebudayaan Tahun II, No. 3. Hal. 81 - 85. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Subagya, Rachmat. 1981. Agama Asli Indonesia. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka Penerbit Sinar Harapan.

Roder, J. 1959. "The Rock painting of the MacCluer Bay". The Antiquity and Survival, 1, no. 5, Hal. 397 -400.

Sumarjan, Selo. 1981. "Kesenian Dalam Perubahan Kebudayaan". Analisis Kebudayaan, Tahun 1, Nomor 2. Jakarta: Departernen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soejono, R.P. 1963 "Prehistori Irian Barat". Penduduk Irian Barat, ed, Koentjaraningrat dan Harsya Bactiar. Jakarta: Penerbit Universitas.

Soekmono, R. 1974. Candi, Fungsi dan Pengertiannya. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Disertasi.

Soekmono, R. 1986 "Local Genius dan Perkembangan Bangunan Sakral di Indonesia" dalam Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Bunda Karya.

Subarna, A.A. 1987. "Unsur Estetika dan Sin1bolik pada Bangunan Islam". Estetika dalam Arkeologi Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Zoetmulder, P. J. 1965 "The Significance of the Study of culture and religion for Indonesian Historiography". Sudjatmoko, et al, eds. An introduction to Indonesian Historiography.