TEMUAN LEPAS BELIUNG PERSEGI DAN CARA-CARA MENCARI KONTEKSNYA
Main Article Content
Abstract
Pada umumnya beliung persegi ditemukan oJeh penduduk atau oleh petugas, baik dalam penelitian intensif maupun sebagai temuan permukaan. Temuan penduduk dan temuan permukaan pada umumnya tidak diketahui konteksnya dengan temuan lain, sehingga dianggap sebagai temuan lepas. Temuan dalam penelitian intensif pun kadang-kadang menghadapi kenyataan semacam ini, tetapi pada umumnya konteks temuan itu dapat diketahui dengan baik.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Duff, Roger, 1970. Stone Adze of South East Asia. Canterbury Museum. New Zealand.
Geldern, Robert von Heine, 1945. "The Prehistoric Research in the Netherlands Indies" dalam Science and Scientists in the Netherlands Indies. The Board for the Netherlands Indies, Surinam and Curacao of New York City. New York.
Nitihaminoto, Goenadi 1974. Laporan Penggalian Gunungwingko I dan II. Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Prambanan. Belum diterbitkan.
Nitihaminoto, Goenadi 1976 "Catatan Sementara tentang Temuan- Temuan Prasejarah dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah". Kalpataru 2.
Heekeren, H.R. van, 1958. "The Bronze Age of Indonesia". VKI XXD. 'sGravenhage-Martinus Nijhoff.
Heekeren, H.R. van, 1972. "The Stone Age of Indonesia". VKI 61. The Hague Martinus Nijhoff.
Soejono, R.P., 1984. "Jaman Prasejarah di Indonesia" dalam Sejarah Nasional Indonesia I Balai Pustaka. Jakarta.
Sofion, Hendari, 1988. "Beberapa Kesimpulan tentang Kehidupan Ekonomi Masyarakat Neolitik". AHPA. Trowulan. Belum diterbitkan.
Suastika, I Made, 1985. "Tinjauan Beliung Persegi di Bali". PIA III Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Jakarta.