MENUJU PERUMUSAN PERAN SERTA ARKEOLOGI DALAM PELAKSANAAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
Main Article Content
Abstract
Selama ini dampak negatif terhadap segala bentuk tinggalan arkeologis masih sepenuhnya merupakan biaya (cost) eksternal dari kegiatan pembangunan yang mengakibatkannya, serta menjadi beban sepenuhnya bagi pihak pengelola benda cagar budaya. Artinya, manfaat dan dampak negatif suatu kegiatan pembangunan, masing-masing dirasakan oleh sebagian anggota masyarakat yang berlainan. Dalam skala makro kepentingan nasional, biaya yang diperhitungkan atas resiko tersebut seringkali cukup besar, atau bahkan lebih besar daripada manfaat yang diperoleh. Hal ini dapat terjadi karena tinggalan arkeologi sebagai benda cagar budaya memiliki nilai yang tinggi dan kerapkali tidak dapat dihitung dengan jumlah nilai tukar tertentu.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Bissett, Ronald. 1984. "Selected EIA Method: An Introduction". Paper Presented at the International Training Course on Environmental Impact Assessment and Land Use Planning, Hongkong, 16 - 21 January.
Emil Salim. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Penerbit LP3ES.
Harsja W. Bachtiar. 1980/ 1981. "Kreativitas: Usaha Memelihara Kehidupan Budaya". Analisis Kebudayaan, Tahun 1/2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Institute of Ecology Padjadjaran University Bandung. 1980. Environmental Analysis of the Saguling Dam: Mitigation of Impact.
Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. 1986. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup. 1982. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Koesnadi Hardjasoemantri. 1983/ 1984. "Peranan Arkeologi dalam Pembangunan, Dilihat dari Sudut Peraturan Perundang-undangan di Bidang Lingkungan Hidup". Analisis Kebudayaan, Tahun IV/ 3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Lang, R. and A. Armour. 1981. The Assessment and Review of Social Impacts. Ottawa : FEARO.
Martono, Yuwono. 1982/ 1983. "Masalah Pelestarian Lingkungan Hidup Manausia Suatu Pendekatan Pemugaran". Analisis Kebudayaan, Tahun III/ 1. Departemen Pendidlkan dan Kebudayaan.
Mundardjito. 1985. "Studi Kelayakan Arkeologi di Indonesia". Pertemuan Ilmiah Arkeologi ke III Ciloto, 23-28 Mei 1983. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Munn, RE. 1979. Environmental Impact Assessment, Scope 5. New York : John Wiley & Sons.
Otto Soemarwoto. 1983. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan.
Panggabean, J. Ratna Indraningsih, et. al. 1985a. "Laporan Penelitian Arkeologi di Daerah Calon Genangan Waduk Kedung Ombo Jawa Tengah" Berita Penelitian Arkeologi. Nomor 31. Jakarta: Proyek Penelitian
Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Panggabean, J. Ratna Indraningsih, et. al. 1985b. "Pemukiman Arkeologi di Daerah Calon Genangan Waduk Cirata, Cianjur, Jawa Barat". Pertemuan Ilmiah Arkeologi Ke III Ciloto, 23-28 Mei 1983. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soediman. 1985. "Peranan Arkeologi dalam Pembangunan Nasional". Pertemuan Ilmiah Arkeologi Ke III Ciloto, 23-28 Mei 1983. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wibowo. A.S. 1981. "Mengikuti Ekskavasi Candi di Daerah Wonogiri, Jawa Tengah". Kalpataru, Nomor 7. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.