SEKILAS TENTANG TOKOH BIMA
Main Article Content
Abstract
Tokoh Bima di Jawa selama ini dikenal dalam tiga bentuk penggambaran, yaitu:
- Bima yang digambarkan sebagai arca batu.
- Bima yang digambarkan dalam relief pada candi.
- Bima yang digambarkan dalam cerita wayang atau kitab Dewaruci.
Baik Bima sebagai arca, dipahatkan pada relief, maupun Bima yang terdapat di dalam cerita wayang, memiliki persamaan - persamaan dan diperkirakan berasal dari satu periode. Seperti telah kita ketahui Dr. W.F. Stutterheim di dalam bukunya yang berjudul Studies in Indonesian Archaeology telah menguraikan secara luas tentang tokoh Bima. Stutterheim antara lain mengatakan bahwa arca Bima yang digambarkan dengan tubuh yang seram dan memakai upawita ular adalah identik dengan Bima Bhairawa dalam agama Siwa, yaitu salah satu aspek dari Siwa (Stutterheim, 1956: 116 -117).
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Sajid, R.M. 1958. Bauwarna Wayang, PT. Pertjetakan Republik Indonesia, Jakarta.
Siswoharsoyo, 1966. Tafsir Kitab Dewarutji, PT. Jaker, Yogyakarta
Sri Mulyono, 1978. Wayang Asal-Usul, Filsafat dan Masa Depannya, Gunung Agung, Jakarta.
Stutterheim W.F. 1956. An Ancient Javanese Bhima Cultus, Studies In Indonesian Archaeology; The Hague-Martinus Nijhoff.