PERANAN JARINGAN AIR PADA KOTA - KOTA KUNA DI ASIA TENGGARA

Main Article Content

Djoko Dwiyanto

Abstract

Studi pendahuluan tentang penggunaan air dalam kaitannya dengan pemanfaatan dan tingkat kemajuan tekno-hidrologi ini dimaksudkan untuk menjajagi kemungkinan diadakannya suatu penelitian yang mendalam mengenai topik di atas di kemudian hari. Seperti diketahui bahwa air tidak dapat lepas dari kehidupan makhluk di muka bumi, termasuk kehidupan manusia. Bukti-bukti tertua juga menunjukkan bahwa sisa-sisa kehidupan manusia tertua ditemukan di tepi sungai (R. P. Soejono, 1977: 108 - 109 dan T. Jacob, 1972 : 143 - 157 ). Manusia, dalam tingkat kehidupan yang paling sederhana pun tampaknya tidak dapat terhindar dari kebutuhan air, sekalipun pola hidupnya belum menetap.

Article Details

How to Cite
Dwiyanto, D. (2024). PERANAN JARINGAN AIR PADA KOTA - KOTA KUNA DI ASIA TENGGARA. Berkala Arkeologi , 5(2), 17–35. https://doi.org/10.30883/jba.v5i2.424
Section
Articles

References

Abu Sidik Wibowo, 1977. "Fungsi kolam-buatan di Ibukota Majapahit". Majalah Arkeologi, II/3, hal 41 - 49.

Brandes. J. L. A. 1920, "Pararaton ( Ken Arok). Het Boek der Koningen van Tumapel en van Majapahit, tweede druk, bewerk door N. J . Krom, V.B.G., LXII, hal. 29 - 30.

Denys Lombard, 1976. "Sumbangan kepada Sejarah kota-kota di Asia Tenggara". Masyarakat Indonesia, Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia LIPI, jilid III, no. 1, hal 51 - 69.

Djoko Dwiyanto, 1981. Beberapa masalah transportasi di Jawa Tengah pada masa pemerintahan Balitung (tahun 899 - 910 M), Tesis Sarjana, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas

Gadjah Mada.

Geldern, R. von Heine, 1979. "Conceptions of State and Kingship in Southeast 1972 Asia".

Groslier, B. Ph., "La cite hydraulique Angkorienne: exploitation ou sur exploitation du sol?", BEFEO, LXIV, hal 161 - 202.

Hasan Djafar, Girindrawarddhana, 1978: Beberapa masalah Majapahit akhir, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Dirjerdikti, Depdikbud, Jakarta.

Jacob, T., 1972. "Kesehatan di kalangan manusia purba", Berita Ilmu Kedokteran Gadjah Mada, 1, (2), hal. 143 - 157.

Karina Arifin, 1983. Waduk dan Kanal di pusat kerajaan Majapahit Trowulan Jawa Timur, Skripsi Sarjana, FSUI.

Malleret, Louis, 1950. Annual Bulletin of Indian Archaeology , 15.

Samuelson, B. M., 1910. Investigation of Irrigation Work in the Magwe District, Rangoon.

Schrieke , B., 1957. Indonesian Sociological Studies, part two, Ruler and Realm in Early Java, W. van Hoeve Ltd., The Hague and Bandung, hal . 102 dst.

Soejono. R. P. , ed. dkk. 1977. Sejarah Nasional Indonesia, jilid I, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Stargardt, Janice, 1983. SATINGPRA : The Environmental and Economic Archaeology of South Thailand, Studies in S. E. Asian Archaeology i, ISEAS, BAR International Series 1 58.

Stewart. J. A., 1921. "Kyaukse Irrigation: a side-light on Burmese history", Journal of the Burma Research Society, XI, I.

Stuart, J. M. B., 1913. Old Burmese Irrigation Work.

Sukarto Karto Atmojo, M. M., 1982. "Arti Air penghidupan dalam Masyarakat Jawa Kuna". Proyek Javanologi. Balitbangdikbud. Oktober (tidak diterbitkan).

Sutjipta. F. A., 1983. Kota-kota pantai di sekitar selat Madura (Abad XVII sampai medio Abad XIX). Disertasi Universitas Gadjah Mada.

Wittfogel, Karl A., 1957. Oriental Despotism, a comparative study of total power, New Have. Yale University Press.

Weber, Max, 1966. The City. New York/ London.