HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK JENIS-JENIS TUMBUHAN GENUS EUPHORBIA (EUPHORBIACEAE) BERDASARKAN CIRI MORFOLOGI
Keywords:
Hubungan kekerabatan, fenetik, Euphorbia, ObenAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kekerabatan fenetik jenis-jenis tumbuhan genus Euphorbia (Euphorbiaceae) berdasarkan ciri morfologi di Desa Oben, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara eksplorasi, koleksi dan dokumentasi. Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan ciri-ciri morfologi, serta gambar tumbuhan pada pustaka. Analisis hubungan kekerabatan jenis-jenis genus Euphorbia menggunakan prosedur simqual melalui program NTSYS–pc 2.02 (Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System). Analisis pengelompokan cluster menggunakan SHAN (Sequential Aglomerative Hierarchical and Nested Clustering). Kategori pengelompokan setiap STO menggunakan kriteria indeks similaritas (IS) dengan kriteria: IS: ≥ 0.75 = sangat dekat, 0.51–0.74 = dekat, 0.26–0.50 = tidak dekat, ≤ 0.25 = sangat tidak dekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan jenis tumbuhan genus Euphorbia yaitu E. antiquorum L., E. heterophylla L., E. hirta L., E. milii Des Moul., E. pulcherrima Willd. & Klotzsch, E. tirucalli L., E. tithymaloides L., dan E. trigona Mill. Euphorbia milii memiliki 3 varian yaitu bunga merah, bunga kuning dan bunga merah jambu. Hubungan kekerabatan jenis-jenis tumbuhan genus Euphorbia berdasarkan fenogram dapat dikelompokan dalam 2 kelompok yaitu kelompok I dengan hubungan kekerabatan sangat dekat dan IS = 0.82 dimiliki oleh E. trigona dan E. antiquorum; kekerabatan dekat dengan IS = 0.71–0.53 dimiliki oleh E. milii, E. heterophylla, E. tithymaloides dan E. tirucalli. Kelompok II dengan hubungan kekerabatan sangat jauh atau sangat tidak dekat dengan IS = 0.49 dimiliki oleh E. hirta dan E. pulcherrima.
Downloads
References
Airy Shaw HK. 1980. A partial synopsis of the Euphorbiaceae-Platylobeae of Australia (excluding Phyllanthus, Euphorbia and Calycopeplus). Kew Bull. 35(3): 577–700.
Backer CA & Bakhuizen van den Brink Jr. RC. 1964. Flora of Java. Vol 1. N.V.P Noordhoff. Groningen.
Cain AJ & Harisson GA. 1960. Phyletic weighting. Proc. Zool. Soc. London 135(1): 1–31.
Dalimartha S & Soedibyo BRAM. 1999. Awet muda dengan tumbuhan obat dan diet suplemen. Trubus Agriwidya, Bogor.
Das SS, Sudarsono, Djoefrie HMHB & Kusumo YWE. 2012. Keragaman spesies Pala (Myristica spp.) Maluku Utara berdasarkan penanda morfologi dan agronomi. Jurnal Penelitian Tanaman Industri 18(1): 1–9.
De Vogel EF (eds.). 1987. Manual of herbarium taxonomy theory and practice. UNESCO Southeast Asia, Jakarta.
Fatimah S. 2013. Analisis morfologi dan hubungan kekerabatan sebelas jenis tanaman salak (Salacca zalacca (Gertner) Voss Bangkalan. Agrovigor 6(1): 1–15.
Fitmawati & Sofiyanti. 2020. Penuntun praktikum kapita selekta sistematika tumbuhan. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau. pp. 1–48.
Gotto HE.1982. Animal taxonomy. Arnold, London.
Hasanuddin & Fitriana. 2014. Hubungan kekerabatan fenetik 12 spesies anggota familia Asteraceae. Jurnal Edubio Tropika 2(2): 187–250.
Karyati & Adhi MA. 2015. Keragaman jenis tumbuhan bawah (famili Asteraceae dan Euphorbiaceae) di hutan Pendidikan Universitas Mulawarman. Jurnal Gerbang Etam 9(2): 88–94.
Keng H. 1978. Orders and families of Malayan seed plants. Singapore University Press, Singapore.
Nurhayati N. 2010. Hubungan kekerabatan beberapa spesies tumbuhan paku Familia Polypodiaceae ditinjau dari karakter morfologi sporofit dan gametofit. Jurnal Ilmiah Progressif 7(19): 9–18.
Qatrunnada Q & Susandarini R. 2022. Keanekaragaman dan hubungan kekerabatan fenetik spesies anggota famili Asteraceae di jalur pendakian Gunung Lawu berdasarkan karakter morfologis. Bioma: Berkala Ilmiah Biologi 24(1): 43–53.
Rahmawati, Hasanuddin & Nurmaliah C. 2016. Hubungan kekerabatan fenetik tujuh anggota familia Apocynaceae. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Bologi 1(1):1–9.
Rifai MA. 1976. Sendi-sendi botani sistematika. Lembaga Biologi Nasional-LIPI, Bogor.
Rideng IM. 1989. Taksonomi tumbuhan biji. P2LPTK, Jakarta.
Rohlf FJ. 1998. NTSYS-pc. Numerical Taxonomy and multivariate Analysis Sistem. Version 2.02. Exerter Software, New York.
Romesburg HC. 1984. Cluster analisis for researchers. Lifetime Learning Publications, Belmont.
Rugayah, Retnowati A, Windadri FI & Hidayat A. 2004. Pengumpulan data taksonomi. di Dalam: Rugayah, Widjaja EA & Praptiwi (Eds.). Pedoman pengumpulan data keanekaragaman flora. Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Bogor. pp. 5–42.
Sitepu R, Irmeilyana & Gultom B. 2011. Analisis cluster terhadap tingkat pencemaran udara pada sektor industri di Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains.14(3): 11–7.
Stuessy TF. 1990. Plant taxonomy: The systematic evaluation of comparative data. University press. Columbia, New York.
Sukmawati, Trianto M & Nuraini. 2020. Hubungan kekerabatan intraspesies tanaman Puring (Codiaeum variegatum L.) di Kecamatan Parigi Selatan berdasarkan analisis fenetik. Bio-Edu: Jurnal Pendidikan Biologi 5 (3): 161–172.
Susanti E. 2014. Hubungan tingkat kekerabatan tumbuhan genus Euphorbia berdasarkan morfologi fenetik di Desa Gunung Putri Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo. Thesis. Departemen Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang.
Thomas ANS. 1992. Tanaman obat tradisional 2. Kanisius, Yogyakarta.
Tjitrosoepomo G. 1998. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Wardani D. 2020. Hubungan kekerabatan fenetik famili Asteraceae berdasarkan ciri morfologi dan anatomi di kampus UIN Ar-Raniry sebagai media pendukung pembelajaran di SMA Negeri 2 Bukit Kabupaten Bener Meriah. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Maria T. Danong, Maria T.L. Ruma, Kristina M. Nono, Rony S. Mauboy, Theresia L. Boro, Emilia Etu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (SeeThe Effect of Open Access).