BUDAYA POLITIK KHAS MINANGKABAU SEBAGAI ALTERNATIF BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.14203/jmi.v40i1.107Keywords:
Pilkada, Badunsanak, Kekuasaan, Konflik, Budaya PolitikAbstract
Tulisan ini mengkaji pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Padang tahun 2013. Tujuan tulisan ini untuk menawarkan salah satu alternatif budaya politik di Indonesia yang bebas konflik. Pertentangan politik yang diakibatkan oleh pelaksanaan Pilkada dapat dihindari melalui gagasan persaudaraan dari para peserta pemilihan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling dan data diperoleh dengan cara pengamatan melalui keterlibatan setengah aktif dan wawancara mendalam. Temuan menunjukkan bahwa masyarakat kota Padang sangat memahami kondisi politik Pilkada yang kondusif yang tidak membangun suasana konflik oleh karena para calon peserta Pilkada membangun rasa persaudaraan (badunsanak). Berdasarkan ikrar yang dibangun oleh para calon peserta Pilkada, Pilkada Badunsanak dapat dikatakan sebagai suatu budaya politik yang khas Minangkabau.
References
-
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2014 Author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.