Kompleks Situs Ki Buyut Trusmi Cirebon: Tinjauan Bangunan Kuna

Main Article Content

Muhammad Al Mujabuddawat

Abstract

Kompleks Situs Ki Buyut Trusmi adalah salah satu dari 112 Situs Kabuyutan yang ada di Kabupaten Cirebon. Banyaknya Situs Kabuyutan di wilayah Cirebon merupakan sebuah fenomena yang membuat Situs Kabuyutan menjadi ciri dari perkembangan Islam di wilayah ini. Situs ini merupakan salah satu Situs Kabuyutan yang terbesar dan terpenting di Kabupaten Cirebon mengingat besarnya fisik kompleks situs, sejarah pembangunannya, serta para peziarah dan tradisi penting yang masih dipertahankan hingga saat ini. Situs ini memiliki sejumlah peninggalan objek material berupa benda dan bangunan yang berdiri di dalam pola keruangan kompleks situs. Tulisan ini meninjau segala bentuk atribut yang memberikan bukti-bukti kekunaan dari bangunan-bangunan yang berdiri di dalamnya. Penelitian dalam tulisan ini menggunakan metode observasi lapangan, deskripsi, dan penafsiran yang didukung oleh data referensi pustaka. Hasil dari tulisan ini mengungkapkan hampir seluruh bangunan berubah dengan penambahan pada bagian-bagian struktur bangunan sebagai akibat dari renovasi, selain itu terdapat pula bangunan-bangunan baru yang dibangun untuk melengkapi fasilitas-fasilitas yang mendukung peziarah yang datang. Tulisan ini menyajikan hasil identifikasi kekunaan dari seluruh bangunan yang ada di dalam lingkup keruangan kompleks Situs yang secara umum menjadi referensi dari ciri tinggalan arkeologi Islam di wilayah Cirebon.

Article Details

How to Cite
Al Mujabuddawat, M. (2025). Kompleks Situs Ki Buyut Trusmi Cirebon: Tinjauan Bangunan Kuna. Kapata Arkeologi, 11(2 November), 139–154. https://doi.org/10.24832/kapata.v11i2.293
Section
Articles

References

Adeng, et. al. (1998). Kota Dagang Cirebon sebagai Bandar Jalur Sutra. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Casta, & Taruna. (2007). Batik Cirebon: Sebuah Pengantar Apresiasi, Motif, dan Makna Simboliknya. Cirebon: Badan Komunikasi Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon.

Deetz, James. (1967). Invitation to Archaeology. Garden City, NY: Natural History Press.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1993). Keaneka Ragaman Bentuk Masjid di Jawa. Jakarta: Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya, Depdikbud.

Haris, Tawalinuddin. (2010). Masjid-masjid di Dunia Melayu Nusantara. Suhuf, 3(2), 279-307.

Muhaimin, A. G. (2001). Islam dalam Bingkai Budaya Lokal: potret dari Cirebon. Diterbitkan atas kerjasama penerbit Logos Wacana Ilmu dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan the Ford Fo [u] ndation.

______________. (2006). The Islamic Traditions of Cirebon: Ibadat and Adat Among Javanese Muslims. Canberra: ANU E press.

Mujabuddawat, M. Al. (2013). Tinjauan Arkeologis Kompleks Situs Ki Buyut Trusmi Cirebon. Depok: Skripsi FIB UI.

Muliawan, Akhmad. (2008). Mengenal Lebih dekat 161 Situs di Kabupaten Cirebon. Cirebon: Badan Komunikasi Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon.

Soekatno, T. W. et. al. (1981). Daftar Inventaris Peninggalan Sejarah dan Purbakala (benda tak bergerak) Jilid III. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Soekmono, R. (1973). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.

Tjandrasasmita, Uka. (1975). Islamic Antiquities of Sendang Duwur. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

_________________. (1976). Sepintas Mengenai Peninggalan Kepurbakalaan Islam di Pesisir Utara Jawa. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

_________________. (2009). Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: KPG.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010, Tentang Cagar Budaya.