Gambar Cadas Leang Ulu Tedong: Variasi Motif Dan Relasinya Dalam Konteks Gambar Cadas Maros-Pangkep
Main Article Content
Abstract
Penelitian arkeologis mengenai gambar cadas di Pulau Sulawesi telah mengungkapkan bahwa gambar tersebut telah dibuat sejak puluhan ribu tahun yang lalu. Lebih jauh penelitian tersebut telah mengubah pemahaman kita terkait ekspresi seni manusia yang telah hadir sekurang-kurangnya 51.200 tahun yang lalu. Salah satu situs di kawasan karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan yang menyimpan bukti gambar cadas adalah Leang Ulu Tedong. Penelitian ini berupaya untuk mengeksplorasi variasi gambar cadas yang terdapat di situs ini. Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif dan dilaksanakan melalui tahapan yang meliputi perumusan penelitian, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, interpretasi dan diakhiri dengan publikasi hasil penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan berbagai variasi temuan arkeologis yang ditemukan di situs tersebut termasuk cangkang kerang serta fragmen tulang, fragmen gerabah, dan puluhan gambar cadas. Sementara itu, gambar cadas yang ditemukan menggambarkan motif manusia, hewan (ikan, penyu, dan hewan yang tidak dapat diidentifikasi), perahu, geometris, dan motif abstrak. Penelitian ini mengungkapkan bahwa sejumlah gambar yang ditemukan memiliki hubungan erat dengan wilayah perairan. Lebih lanjut, berdasarkan karakter gambar, teknik pembuatan, serta kandungan temuan permukaan situs, gambar di situs ini sangat mungkin dibuat pada periode muda dan berkaitan dengan masyarakat berbasis maritim.
Article Details
References
Abadi, Tantra. Muh. A. (2023). Sebaran Gambar Cadas Figuratif Manusia Pada Kawasan Gua-Gua Prasejarah Maros-Pangkep [Skripsi]. Universitas Hasanuddin.
Oktaviana, A. A., Sabri, M., Setiabudi, S., Maskuri, M., Hidayatullah, N. A., Darma, L., Eriani, Sindara, S. H., Syahdar, F. A., Burhan, B., Setiawan, P., Brumm, A., & Aubert, M. (2021). Data-data Terbaru Motif Perahu Pada Gambar Cadas Prasejarah di Indonesia. Conference: Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2021.
Arifin, K., & Delanghe, P. (2004). Rock Art in West Papua. UNESCO PUBLISHING. www.unesco.org/publishing
Ashmore, W., & Sharer, J. R. (2010). Discovering Our Past: A Brief Introduction to Archaeology (5th ed.). Higher Education.
Aubert, M., Brumm, A., Ramli, M., Sutikna, T., Saptomo, E. W., Hakim, B., Morwood, M. J., Van Den Bergh, G. D., Kinsley, L., & Dosseto, A. (2014). Pleistocene cave art from Sulawesi, Indonesia. Nature, 514(7521), 223–227. https://doi.org/10.1038/nature13422
Aubert, M., Lebe, R., Oktaviana, A. A., Tang, M., Burhan, B., Hamrullah, Jusdi, A., Abdullah, Hakim, B., Zhao, J. xin, Geria, I. M., Sulistyarto, P. H., Sardi, R., & Brumm, A. (2019). Earliest hunting scene in prehistoric art. Nature, 576(7787), 442–445. https://doi.org/10.1038/s41586-019-1806-y
Ballard, C. (1992). Painted Rock Art Sites in Western Melanesia: Locational Evidence for An ‘Austronesian’ Tradition. In J. McDonald & I. Haskovec (Eds.), State of The Art: Regional Rock Art Studies in Australia and Melanesia (pp. 94--104). Ocasional AURA Publication.
Eriawati, Y. (2003). Lukisan di Gua-Gua Karst Maros-Pangkep Sulawesi Selatan: Gambaran Penghuni dan Mata Pencahariannya. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Gagan, M. K., Halide, H., Permana, R. C. E., Lebe, R., Dunbar, G. B., Kimbrough, A. K., Scott-Gagan, H., Zwartz, D., & Hantoro, W. S. (2022). The Historical Impact of Anthropogenic Air-Borne Sulphur on The Pleistocene Rock Art of Sulawesi. Scientific Reports, 12(1). https://doi.org/10.1038/s41598-022-25810-1
Harman, J. (2005, May 28). Using Decorrelation Stretch to Enhance Rock Art Images. American Rock Art Research Association Annual Meeting. www.DStretch.com
Heekeren, H. R. V. (1957). The Stone Age of Indonesia (First). Martinus Nijhoff.
Huntley, J., Aubert, M., Oktaviana, A. A., Lebe, R., Hakim, B., Burhan, B., Aksa, L. M., Geria, I. M., Ramli, M., Siagian, L., Brand, H. E. A., & Brumm, A. (2021). The Effects of Climate Change on the Pleistocene Rock Art of Sulawesi. Scientific Reports, 11(1). https://doi.org/10.1038/s41598-021-87923-3
Huntley, J., Taçon, P. S. C., Jalandoni, A., Petchey, F., Dotte-Sarout, E., & William, M. S. S. (2023). Rock Art and Frontier Conflict in Southeast Asia: Insights from Direct Radiocarbon Ages for The Large Human Figures of Gua Sireh, Sarawak. PLoS ONE, 18(8 August), 1–24. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0288902
Jalandoni, A., Faylona, M. G. P. G., Sambo, A. S., Willis, M. D., Lising, C. M. Q., Kottermair, M., Loriega, X. E., & Taçon, P. S. C. (2021). First Directly Dated Rock Art in Southeast Asia and The Archaeological Implications. Radiocarbon, 63(3), 925–933. https://doi.org/10.1017/RDC.2021.29
Leihitu, I., & Permana, E. C. R. (2018). Looking for A Trace of Shamanism, in The Rock Art Of Maros-Pangkep, South Sulawesi, Indonesia. Kapata Arkeologi, 14(1), 15–26.
Leihitu, I., & Permana, R. C. E. (2019). A Reflection of Painting Tradition and Culture of The Austronesian Based on The Rock Art In Misool, Raja Ampat, West Papua. Journal of Southeast Asian Studies, 24(1), 220–242. https://doi.org/10.22452/jati.vol24no1.10
Mulyadi, Y. (2016). Kajian Keterawatan Lukisan Gua Prasejarah di Kawasan KarstMaros Pangkep Sulawesi Selatan. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 10(1), 15–27.
Murdiyanto, E. (2020). Penelitian Kualitattif: Teori dan Aplikasi disertai Contoh Proposal (First). LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta Press.
O’Connor, S. (2015). Rethinking the Neolithic in Island Southeast Asia, with Particular Reference to the Archaeology of Timor-Leste adn Sulawesi. Archipel, 90, 15–47. https://doi.org/10.4000/archipel.362
O’Connor, S., Kealy, S., Black, A., Ririmasse, M., Hawkins, S., Husni, M., Tanudirjo, D., Wattimena, L., Handoko, W., & Al Mujabuddawat, M. (2020). The Rock Art of Kisar Island, Indonesia: A Small Island with A Wealth And Diversity of Artistic Expression. JOURNAL OF INDO-PACIFIC ARCHAEOLOGY, 44(4), 19–51.
Oktaviana, A. A. (2016, October). Pengaplikasian Dstrect Pada Perekaman Gambar Cadas di Indonesia. Diskusi Ilmiah Arkeologi 2015. https://www.researchgate.net/publication/304499028
Oktaviana, A. A., Joannes-Boyau, R., Hakim, B., Burhan, B., Sardi, R., Adhityatama, S., Hamrullah, Sumantri, I., Tang, M., Lebe, R., Ilyas, I., Abbas, A., Jusdi, A., Mahardian, D. E., Noerwidi, S., Ririmasse, M. N. R., Mahmud, I., Duli, A., Aksa, L. M., … Aubert, M. (2024). Narrative Cave Art in Indonesia by 51,200 Years Ago. Nature, 631(8022), 814–818. https://doi.org/10.1038/s41586-024-07541-7
Pasaribu, Y. A. (2016). Konteks Budaya Motif Binatang pada Seni Cadas Prasejarah di Sulawesi Selatan [Thesis]. Universitas Indonesia.
Pasaribu, Y. A., & Permana, R. C. E. (2017). Binatang Totem Pada Seni Cadas Prasejarah di Sulawesi Selatan. AMERTA: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 35(1), 1–74.
Permana, R. C. E., & Pojoh, I. H. E. (2020). Boat as Depicted in Rock Art in Sulawesi, Indonesia (E. K. Khong, Ed.). University Sains Malaysia. www.penerbit.usm.my
Ririmasse, M. N. (2007). Tinjauan Seni Cadas di Maluku. Kapata Arkeologi, 3(4).
Rustan, Sumantri, I., Muda, K. T., Nur, M., & Mulyadi, Y. (2020). Measuring The Damage Rate of Prehistoric Cave Images: A case Study in The Maros-Pangkep Karst Area South Sulawesi Province, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 575(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/575/1/012075
Saiful, A. M., & Burhan, B. (2017). Lukisan Fauna, Pola Sebaran dan Lanskap Budaya di Kawasan Karst Sulawesi Bagian Selatan. Jurnal Walennae, 15(2).
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatitf dan R&D. ALFABETA, CV.
Widianto, H., Arifin, K., Permana, R. C. E., Setiawan, P., Said, A. M., & Oktaviana, A. A. (2017). Gambar Cadas Prasejarah di Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wilson, M. (2004). Rethinking regional analyses of Western Pacific Rock-art. Australian Museum, 29, 173–186. https://doi.org/10.3853/j.0812-7387.29.2004.1414