PARADIGMA BARU PEMANFAATAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA DALAM UPAYA PENANGANAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah secara rutin dimanfaatkan dalam upaya penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi hampir setiap tahun di wilayah Pulau Sumatera dan Kalimantan. El Nino tahun 2015 yang mengakibatkan bencana karhutla cukup parah telah memberikan pelajaran dan menjadi titik tolak bagi perubahan paradigma pemanfaatan TMC dalam skema penanganan bencana karhutla di Indonesia. Jika sebelumnya TMC dilakukan untuk tujuan pemadaman karhutla pada saat kejadian bencananya sudah sedemikian masif, maka setelah periode tahun 2015 TMC dilakukan lebih awal untuk tujuan pencegahan bencana karhutla dengan sasaran untuk pembasahan lahan gambut agar tidak mudah terbakar. Dengan pelaksanaan yang lebih awal di masa transisi musim hujan, hasil hujan yang diperoleh dari pelaksanaan TMC dapat lebih optimal dan mampu memperpendek periode kekeringan di lahan gambut yang rentan terbakar. Selama periode tahun 2016-2020, secara signifikan telah terjadi penurunan intensitas kejadian bencana karhutla dilihat dari berkurangnya jumlah titik panas, luas lahan terbakar dan emisi karbon di sejumlah provinsi rawan bencana karhutla di Indonesia.