Karakteristik dan Perilaku Dosen di Ruang Digital pada Masa Pandemi COVID-19
Main Article Content
Abstract
ABSTRACT
Social media for lecturers, especially at the State Islamic Religious College (PTKIN) can not only be used as a means of learning, including preaching, but can also be a means of disseminating hoax information. This study aims to analyze the characteristics and behavior of PTKIN lecturers in the digital space during the COVID-19 pandemic. The research was carried out using a quantitative approach using a survey method with 49 respondents who were selected using a random sampling technique. The data collection technique used observation and online questionnaire distribution through Google Forms. Data analysis used descriptive statistics in the form of frequency and percentage tables. The results showed that the majority of respondents were in the adult category (41–52 years) with a moderate level of education (<22 years) and moderate income ranging from IDR 3,321,101–IDR 4,491,400. Respondents' purposes for accessing social media, which tend to be short (<3 hours), include communicating, seeking information, sharing information/opinions, interacting with friends, seeking entertainment/relaxation, and filling in free time in their free time. Social media owned by the majority of respondents consists of WhatsApp, Facebook, Instagram, YouTube, and Telegram. Even though respondents have more than one social media account, the one that is most frequently accessed is WhatsApp. The respondent's behavior when obtaining information in the digital space is to ignore it, with a tendency to read its contents for oneself. Only a small proportion of respondents disseminated the information to others after cross-checking. This study concluded that PTKIN lecturers during the COVID-19 pandemic already had basic knowledge about information and the impact of hoaxes in the digital space, so they acted to ignore information that had been confirmed as hoaxes.
ABSTRAK
Media sosial bagi dosen khususnya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tidak hanya dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran, termasuk berdakwah, tetapi juga dapat menjadi sarana penyebaran informasi hoaks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan perilaku dosen PTKIN di ruang digital pada masa pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode survei terhadap 49 responden yang diambil menggunakan teknik sampel acak (random sampling). Teknik pengambilan data menggunakan observasi dan penyebaran kuesioner secara online melalui formulir Google. Analisis data menggunakan statistik deskriptif berupa tabel frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas usia responden berada pada kategori dewasa (41-52 tahun) dengan tingkat pendidikan sedang (< 22 tahun) dan berpenghasilan sedang berkisar antara Rp 3.321.101 – Rp 4. 491.400. Tujuan responden mengakses media sosial yang cenderung singkat (<3 jam) antara lain untuk berkomunikasi, mencari informasi, berbagi informasi/opini, berinteraksi dengan teman, mencari hiburan/relaksasi, dan mengisi waktu luang di saat senggang. Media sosial yang dimiliki mayoritas responden terdiri dari Whatsapp, Facebook, Instagram, Youtube, dan Telegram. Meskipun responden memiliki media sosial lebih dari satu akun, namun media sosial yang paling sering diakses adalah Whatsapp. Adapun perilaku responden ketika mendapatkan informasi di ruang digital adalah mengabaikan dengan kecenderungan membaca isinya untuk diri sendiri. Hanya sebagian kecil responden saja yang menyebarkan ulang informasi tersebut kepada orang lain setelah melakukan crosscheck. Kesimpulan penelitian adalah dosen PTKIN di masa pandemi COVID-19 sudah memiliki pengetahuan dasar tentang informasi dan dampak dari hoaks di ruang digital sehingga bertindak untuk mengabaikan informasi yang sudah terkonfirmasi sebagai hoaks.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.