PSIKOBIOTIK KOMBUCHA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M Perry) SEBAGAI ALTERNATIF HERBAL ANTIDEPRESAN

Authors

  • Jeanette Sanggor Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
  • Erika Kolompoy Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
  • Julio Taroreh Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi
  • Rafael Saranga Program Studi Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
  • Agustina Monalisa Tangapo Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi

Keywords:

Antidepresan, kombucha, cengkeh, psikobiotik

Abstract

Gangguan depresi terjadi akibat keseimbangan neurotransmiter (norepinefrin, dopamin dan serotonin) terganggu seperti kurangnya kadar serotonin yang menjadi salah satu faktor penting terjadinya gangguan depresi. Kombucha merupakan minuman hasil fermentasi teh dan gula dengan simbiosis bakteri dan yeast. Daun cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M. Perry) memiliki kandungan minyak atsiri mencapai 2-3%, dengan kadar eugenol antara 80-85%. Eugenol pada cengkeh sendiri dapat memperbaiki kadar neurotransmiter pada otak dengan menghambat monoamin-oksidase. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik psikobiotik kombucha cengkeh dan potensinya sebagai herbal antidepresan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis karakteristik kimia dan mikrobiologi kombucha, uji organoleptik, analisis metabolomik dan uji aktivitas antidepresan. Berdasarkan hasil penelitian, minuman herbal kombucha cengkeh memiliki potensi psikobiotik sebagai inovasi pengembangan alternatif herbal antidepresan. Berdasarkan analisis karakteristik kimia dan mikrobiologi serta organoleptik, variasi kombucha cengkeh yang direkomendasikan ialah pada varian gula 20% dan lama fermentasi 14 hari. Hasil uji aktivitas antidepresan menunjukkan kombucha cengkeh memiliki potensi antidepresan karena adanya penurunan waktu imobilitas pada tikus.

 

Downloads

Published

2024-08-26