KAJIAN MUTAGEN EMS PADA KONSENTRASI SUB LETHAL UNTUK MENINGKATKAN KERAGAMAN MUTAN LADA (Piper nigrum L.)

Authors

  • Iman Suswanto Program of Agrotechnology, Department of Agriculture, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak 78124, West Kalimantan, Indonesia
  • Tris Haris Ramadhan Program of Agrotechnology, Department of Agriculture, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak 78124, West Kalimantan, Indonesia
  • Kukuh Hernowo Program of Agrotechnology, Department of Agriculture, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak 78124, West Kalimantan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.55981/berita_biologi.2024.4146

Keywords:

EMS, mutan lada diversity, konsentrasi sub-lethal

Abstract

Keberhasilan perakitan tanaman baru melalui mutasi telah banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan memperoleh konsentrasi EMS yang menghasilkan keragaman mutan lebih tinggi sebagai alternatif menghasilkan varietas baru dan memperoleh variabel penduga yang dapat digunakan sebagai indikator dalam penyusunan mutan lada. Perlakuan penelitian berupa konsentrasi sub lethal EMS terdiri atas kontrol tanpa EMS (d0); dosis 0,15% (d1); dosis 0,2% (d2); dosis 0,25 % (d3) dan 0,3% (d4) sebagai konsentrasi LC50.  Penelitian menggunakan boks berisi media gambut dan pasir (1:1) yang disusun berdasarkan rancangan acak lengkap dengan ulangan 5 kali. Masing-masing boks diisi 40 biji sehingga total biji yang diuji sebanyak 200 butir/perlakuan. Variabel yang diamati berupa tinggi hipokotil, panjang akar, jumlah daun dan ukuran kotiledon. Analisis data dengan anova dilanjutkan dengan uji Duncan tingkat kepercayaan 0,05. Variabel data yang signifikan dilanjutkan dengan kajian sebaran data fenotipe untuk menentukan skewness (kecondongan) dan kurtosis/keruncingan puncak kurva). Pengukuran keragaman dilakukan dengan perhitungan koefisien keragaman genetik (KKG), koefisien keragaman fenotip (KKF) dan heretabilitas (h2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 0,1%; 0,2% dan 0,3% menghasilkan keragaman karakter penting berupa panjang akar, panjang hipokotil dan panjang/lebar kotiledon. Keempat variabel pada fase kecambah memiliki nilai heritabilitas pada kisaran sedang (S) sampai tinggi (T) sehingga layak digunakan sebagai indikator dalam penyusunan mutan lada.

 

Downloads

Published

2024-12-12