EFEK INTERAKSI DOSIS INOKULUM RAGI DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP KEPADATAN SEL VIABEL BAKTERI ASAM LAKTAT DAN KUALITAS PRODUK SILASE DARI LIMBAH AMPAS TEH (Camellia sinensis)
DOI:
https://doi.org/10.55981/berita_biologi.2025.5566Keywords:
ampas teh, dosis inokulum ragi, waktu fermentasi, Saccharomyces cerevisiae, silaseAbstract
Industri minuman teh dalam kemasan menghasilkan limbah ampas teh dalam jumlah besar yang dapat mencemari lingkungan. Upaya pemanfaatannya sebagai pakan ternak terhambat oleh tingginya kandungan zat antinutrisi seperti tanin dan serat kasar. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh waktu fermentasi dan dosis inokulum ragi terhadap kepadatan bakteri asam laktat (BAL) serta kualitas silase dari limbah ampas teh. Ampas teh direndam dalam larutan abu gosok 15% (b/v) untuk proses detanisasi, kemudian diinokulasi dengan ragi dalam dosis 0%, 2%, 4%, dan 6% (b/b), dan diinkubasi secara anaerob pada suhu ruang selama 0, 14, dan 21 hari. Parameter yang diamati meliputi susut bobot, kadar air, pH, kepadatan BAL, kadar asam laktat, nilai Fleigh, kadar protein kasar, serat kasar, dan tanin. Hasil menunjukkan adanya interaksi signifikan antara waktu fermentasi dan dosis inokulum terhadap peningkatan kepadatan BAL, kadar asam laktat, nilai Fleigh, serta penurunan pH dan kadar tanin. Perlakuan terbaik diperoleh pada dosis ragi 6% dan waktu fermentasi 21 hari, dengan kepadatan BAL batang dan kokus masing-masing sebesar 3,90 × 10⁴ dan 3,93 × 10⁴ sel/g, kadar asam laktat 1,79%, pH 3,77, nilai Fleigh 136,28, dan tanin 0,64%. Meski kandungan serat kasar masih cukup tinggi (22,57%), dan protein kasar tertinggi tercapai pada dosis 4% (18,04%), hasil ini menunjukkan bahwa fermentasi dengan ragi efektif meningkatkan kualitas silase ampas teh sebagai pakan alternatif.
