KEANEKARAGAMAN REPTIL DI EKOSISTEM BAKAU KABUPATEN MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT
DOI:
https://doi.org/10.55981/beritabiologi.2023.796Keywords:
Mangrove, Mempawah, Reptile, West-KalimantanAbstract
Kebijakan pelestarian keanekaragaman hayati memerlukan informasi dasar yang menggambarkan kondisi keanekaragaman fauna dan habitatnya. Artikel ini melaporkan hasil inventarisasi dan identifikasi keanekaragaman reptil di ekosistem bakau di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Penelitian menggunakan metode deskriptif eksploratif. Pengumpulan data menggunakan Visual Encounter Survey dengan kombinasi Time Search. Tingkat keanekaragaman dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener, Indeks Dominansi, dan Kelimpahan Relatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat spesies reptil dari ordo Squamata yang dijumpai, yaitu Cerberus schneiderii (ular bakau) dari famili Homalopsidae, Emoia atrocostata (kadal bakau) dan Eutropis multifasciata (kadal kebun) dari famili Scincidae, serta Hemidactylus frenatus (cicak) dari famili Gekkonidae. Indeks keanekaragaman spesies sebesar 1,27 pada kategori sedang dan indeks dominansi sebesar 0,31 pada kategori rendah. Emoia atrocostata merupakan jenis reptil yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini, dengan kelimpahan relatif sebesar 43,75% dari total populasi yang ditemukan.