PENGEMBANGAN GALUR Pichia kudriavzevii TOLERAN CEKAMAN OSMOTIK GLUKOSA MELALUI EVOLUSI LABORATORIUM ADAPTIF
DOI:
https://doi.org/10.55981/berita_biologi.2025.9025Keywords:
bioetanol, evolusi adaptif, Pichia kudriavzevii, toleransi osmotikAbstract
Bioetanol merupakan salah satu komoditas energi terbarukan terbesar di dunia di samping biodiesel. Efisiensi proses fermentasi etanol dapat dilakukan melalui penggunaan khamir fermentatif yang toleran cekaman fermentasi di antaranya cekaman osmotik yang dapat terjadi akibat penggunaan konsentrasi glukosa tinggi sebagai substrat fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi khamir mutan Pichia kudriavzevii galur RWT yang toleran cekaman osmotik glukosa melalui teknik evolusi laboratorium adaptif. Khamir P. kudriavzevii toleran cekaman omostik glukosa 35% berhasil diperoleh dan diberi kode isolat P. kudriavzevii RM. Namun, P. kudriavzevii RM tumbuh optimum pada kadar glukosa 20% dan tidak memiliki perbedaan morfologi dengan isolat tipe liarnya (RWT). Isolat khamir mutan memiliki fase log yang lebih lama dibandingkan isolat tipe liarnya (RWT) dan khamir etanologenik Saccharomyces cerevisiae. Hal ini mengindikasikan potensinya sebagai agen fermentasi bioetanol, karena bioetanol diproduksi pada fase pertumbuhan ini. Melalui pengamatan aktivitas mitokondria diketahui terjadi pergeseran sistem metabolisme dari respirasi aerobik menjadi fermentatif terlihat pada khamir P. kudriavzevii mutan ketika ditumbuhkan pada medium dengan kadar glukosa 20%. Penelitian lebih lanjut terkait produktivitas khamir mutan P. kudriavzevii mutan osmotoleran dalam memproduksi etanol perlu dilakukan untuk pemanfaatannya sebagai agen fermentasi.
