PROFIL BIONOMIK VEKTOR POTENSIAL DENGUE DI KECAMATAN SUMBERSARI, KABUPATEN JEMBER
DOI:
https://doi.org/10.55981/berita_biologi.2025.9215Keywords:
bionomik, kepadatan, perilaku istirahat, perindukan, vektorAbstract
Kabupaten Jember menempati urutan ketiga tertinggi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur, dengan angka tertinggi di Kecamatan Sumbersari. Beberapa upaya untuk memberantas kasus DBD telah dilakukan, misalnya pemberantasan sarang nyamuk (3M plus), fogging, penggunaan larvasida, “Gerakan Jumantik” namun masih ada kasus DBD khususnya di daerah endemik. Upaya penanggulangan DBD memerlukan studi bionomik untuk mencapai strategi yang efektif dalam program pengendalian vektor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bionomik vektor potensial DBD di wilayah endemik DBD Kecamatan Sumbersari, Jember, yang meliputi: identifikasi morfologi, proporsi jenis dan perilaku istirahat vektor nyamuk, serta karakteristik habitat dan kepadatan larva vektor nyamuk. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode purposive sampling pada beberapa lokasi di Kecamatan Sumbersari pada bulan September 2020. Koleksi sampel larva Aedes dilakukan dengan single larva methods sedangkan nyamuk dikoleksi dengan metode resting collection di dalam maupun luar rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi Ae. aegypti (91%) lebih tinggi dibandingkan dengan Ae. albopictus (9%). Perilaku istirahat Ae. aegypti menunjukkan karakter endofilik, sedangkan Ae. albopictus lebih bersifat eksofilik. Puncak aktivitas istirahat Aedes spp. terjadi pada pukul 09.00–10.00 WIB. Karakteristik tempat perindukan Aedes spp. ditemukan di kontainer air berupa bak mandi (62%, dibandingkan jenis ember dan pot), berbahan semen (46%, dibandingkan bahan plastik dan keramik), berwarna gelap (77%, dibandingkan dengan berwarna terang) dan terletak di dalam ruangan (85%, dibandingkan dengan di luar ruangan). Kepadatan larva berdasarkan indek House Indicator di Kecamatan Sumbesari menunjukkan angka sebesar 30%. Berdasarkan tabel resiko penularan DBD, maka resiko penularan DBD pada Kecamatan Sumbersari termasuk dalam kategori tinggi.
