ANALISIS OTENTIKASI DAN FITOKIMIA TUMBUHAN BROTOWALI ASAL SABU RAIJUA
Keywords:
Tinospora, Taksonomi, DNA ITS2, Kuersetin, Loro wawi eddu, Puriraho, Sabu RaijuaAbstract
Dua jenis tumbuhan berkhasiat obat dari Sabu Raijua yang memiliki nama daerah Puri raho dan Loro wawi eddu memiliki kemiripan morfologi dengan tumbuhan brotowali, namun belum dilakukan identifikasi taksonomi dan kandungan senyawa fitokimianya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi taksonomi Puri raho dan Loro wawi eddu serta menganalisis kandungan fitokimianya (kuersetin). Penelitian ini terdiri atas 2 tahap yaitu identifikasi morfologi dan analisis penanda DNA ITS2 dilanjutkan dengan identifikasi kandungan fitokimia (kuersetin) pada ekstrak batang menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan metode spektrofotometri. Identifikasi taksonomi tumbuhan Puri raho dan Loro wawi eddu menggunakan buku kunci determinasi menunjukkan bahwa kedua tumbuhan ini termasuk dalam ordo Ranunculales, selanjutnya perbandingan akar, batang dan daun dengan spesies dari genus Tinospora lainnya menunjukkan kemiripan antara Puri Raho dengan Tinospora cordifolia dan Loro wawi eddu dengan Tinospora macrocarpa namun kedua tumbuhan asal Sabu Raijua ini tidak memiliki bunga, buah dan biji sehingga dilanjutkan dengan identifikasi molekuler menggunakan penanda DNA ITS2 yang menunjukan tumbuhan Puri raho memiliki persentase identitas DNA ITS2 sebesar 100% dengan Tinospora crispa voucher Chen ZD s.n. (PE) Sequence ID: KY365661.1, sedangkan Loro wawi eddu menunjukkan persentase identitas DNA ITS2 sebesar 99,17 % dengan Tinospora smilacina voucher Gray 8798 (MO) Sequence ID: KY365675.1. Uji kualitatif kandungan kuersetin menunjukkan hasil positif dengan munculnya bercak pada plat KLT dengan Rf 0,91 pada sampel dan larutan standar kuersetin, sedangkan hasil uji spektrofotometri menunjukkan kandungan kuersetin pada ekstrak batang Puri raho sebesar 99,24 ppm dan 78,08 ppm pada ekstrak batang Loro wawi eddu.
