BAHASA MINORITAS DAN KONSTRUKSI IDENTITAS ETNIK PADA KOMUNITAS BAHASA KUI DI ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR

Authors

  • Katubi Katubi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmi.v37i2.641

Abstract

Tulisan ini mengeksplorasi cara orang Kui sebagai kelompok minoritas di Alor, Nusa Tenggara Timur, merefleksi dan mereproduksi identitas etnik mereka melalui sumber daya simbolik, bahasa etnik. Kerangka kerja yang digunakan untuk membahas masalah itu ialah kerangka kerja yang yang memperhatikan empat proses semiotik, yaitu praktik, indeksikalitas, ideologi, dan performansi. Pada tataran praktik, telah terjadi pergeseran penggunaan bahasa dari bahasa Kui ke bahasa Melayu Alor. Ditinjau dari segi indeksikalitas, penggunaan bahasa Kui sebagai bahasa warisan dapat digunakan untuk mengonstruksi identitas etnik orang Kui, yang membuat batas antara diri dengan liyan pada wilayah multietnik. Ideologi bahasa orang Kui menunjukkan adanya kesadaran pentingnya bahasa Kui dalam konstruksi identitas. Namun, kesadaran itu merupakan kesadaran diskursif dan bukan kesadaran praktis. Performansi yang ditunjukkan ialah pentingnya menjadi komunitas bilingual, yang menguasai bahasa etnik dan basantara, Melayu Alor dan bahasa Indonesia. Namun, bilingualism itu tampaknya kini bergerak menuju monolingualisme pada kalangan anak-anak dan kelompok usia muda. Artinya, telah terjadi asimilasi kebahasaan pada kelompok tersebut.

References

Bloomfeld, L. 1933. Language. New York: Henry Holt.

Bucholzt, Mary dan Kira Hall. 2004. “Language and Identity,” dalam Alessandro Duranti (ed.). A Companion to Linguistic Anthropology. Oxford: Blackwell.

Fasold. Ralph. 1990. The Sociolinguistics of Language. Cambridge: Basil Blackwell.

Fishman, Joshua. 1972. Advances in the Sociology of Language. Vol. II. The Hague: Mouton.

Fought, Carmen. 2006. Language and Ethnicity. Cambridge: Cambridge University Press.

Gumperz, John. 1972. Directions in Sociolinguistics. Oxford: Basil Blackwell.218 | Masyarakat Indonesia

Holton, Garry. 2004. Recent Fieldwork on Pantar Island, Eastern Indonesia”. Handout. Tidak diterbitkan.

____. 2005. “Person-Marking, Verb Classes, and the Notion of Grammatical Alignment in Western Pantar (Lamma).” Hand out. Tidak Diterbitkan.

____. 2007a. “Pronouns and pronominal prefxes in Alor-Pantar.” Hand out. Tidak Diterbitkan.

____. 2007b. ”Spatial orientation in Western Pantar (Lamma).” Hand out. Tidak diterbitkan.

____. 2007c. “What is bahasa Lamma? Logonyms, dialectology, and the future of endangered languages.” Hand out. Tidak diterbitkan.

Kroskrity, Paul V. 1993. Language, History and Identity: Ethnolinguistic Studies of the Arizona Tewa. Tucson & London: The University of Arizona Press.

Kroskrity, Paul V. 2004. “Language Ideologies,” dalam Alessandro Duranti (ed.). A Companion to Linguistic Anthropology. Oxford: Blackwell.

Kratochvil, Frantisek. 2007. A grammar of Abui : a Papuan language of Alor. Leiden: Leiden University Press.

Kuipers, Joel C. 1998. Language, Identity and Marginality in Indonesia: The Changing Nature of Ritual Speech on the Island of Sumba. Cambridge: Cambridge University.

Lyons, J. (ed.). 1970. New Horizons in Linguistics. Harmondsworth: Penguin Books.

Morgan, Marcyliena. 2004. “Speech Community,” dalam Alessandro Duranti (ed.). A Companion to Linguistic Anthropology. Oxford: Blackwell.

Pemda Kecamatan Alor Barat Daya. 2005. Profl Kecamatan Alor Barat Daya.

Shiohara, Asako. 2010. “Penutur Bahasa Minoritas di Indonesia Timur: Mempertanyakan Keuniversalan Konsep Multibahasa,” dalam Mikihiro Moriyama dan Manneke Budiman (ed.). Geliat Bahasa Selaras Zaman: Perubahan Bahasa-bahasa di Indonesia Pasca-Orde Baru. Jakarta: Gramedia.

Simpson, J.M.Y. 1998. “Minority Languages,” dalam Jacob L. Mey (ed.). Concise Encyclopedia of Pragmatics. Amsterdam: Elsevier.

Stokhof, W.A.L. 1984. “Annotations to a text in the Abui language (Alor),” dalam Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde; vol. 140 (1984), afl. 1, hlm. 106- / 1984.

____. 1975. Preliminary notes on the Alor and Pantar languages (East Indonesia) Department of Linguistics, Research School of Pacifc Studies, Australian National University.EDISI XXXVII / NO.2 / 2011 | 219

Steinhauer, Hein, Connie Baak, Mary Bakker dan Dick van der Meij. 1995. “Two varieties of the Blagar language (Alor, Indonesia),” dalam Tales from a concave world. Department of Languages and Cultures of South-East Asia and Oceania, Leiden University

Steinhauer, Hein. 2000. ”Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah di Indonesia” dalam Kajian Serba Linguistik: untuk Anton Moeljono Pereksa Bahasa, Kaswanti

Purwo (ed.). Jakarta: Gunung Mulia dan Unika Atmajaya.

Downloads

Published

2011-12-19

How to Cite

Katubi. (2011). BAHASA MINORITAS DAN KONSTRUKSI IDENTITAS ETNIK PADA KOMUNITAS BAHASA KUI DI ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR. Masyarakat Indonesia, 37(2), 199–219. https://doi.org/10.14203/jmi.v37i2.641