UPAYA MENGELOLA KERAGAMAN DI INDONESIA PASCA REFORMASI

Authors

  • Muhammad Fakhry Ghafur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmi.v37i2.644

Abstract

Persoalan keragaman (agama, budaya, adat, bahasa dan sebagainya) merupakan fenomena yang telah ada sejak awal sejarah Indonesia. Anthony Reid (1990) dalam bukunya Southeast Asia in the Age of Commerce mengatakan bahwa interaksi budaya dan agama di Indonesia sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sebelum munculnya kerajaan Sriwijaya di Palembang ataupun Majapahit di Jawa Timur. Karenanya tidaklah mengherankan jika di Indonesia tumbuh berbagai macam agama, budaya, suku bangsa dan etnis. Hubungan lintas budaya dan agama masyarakat Indonesia sejak dulu telah mampu menghasilkan sikap pluralis dan toleran dalam menyikapi perbedaan budaya dan agama. Respons positif atas pluralitas yang diwariskan oleh pendahulu bangsa ini, oleh founding fathers kita dijadikan sebagai motto nasional, yakni Bhineka Tunggal Ika, yang biasa diterjemahkan sebagai kesatuan dalam keragaman. Motto ini menunjukkan kesadaran pendiri bangsa ini atas realitas kemajemukan yang terdapat di Indonesia.

 

References

Abidin, Zainal, dkk. 2011. Pluralisme Kewargaan: Arah Baru Politik Keragaman di Indonesia, Bandung : Mizan.

Abidin, Zainal dan Suhadi. 2008. The State of Religious Pluralism in Indonesia. Pluralism Knowledge Programme, Hivos dan Kosmopolis Institute.

Bowen, John. 2005. Normative Pluralism in Indonesia: Region, Religion and Ethnicities. Oxford: Oxford University Press.

Eck, Diana L.Eck. 2007. Prospects for Pluralism: Voice and Vision in the Study of Religion. Journal of the American Academy of Religion.

Hamidi, Jazim dan Abadi, Husnu. 2001. Intervensi Negara Terhadap Agama: Studi Konvergensi atas Politik Aliran Keagamaan dan Reposisi Peradilan Agama di Indonesia. Yogyakarta: UII Press.236 | Masyarakat Indonesia

Hefner, Robert. 2003. Civic Pluralism Denied? The New Media and Jihadi Violence in Indonesia. Indiana: Indiana University Press.

Iqbal, Muhammad. 2010. Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer. Jakarta: Kencana Media Group.

Klinken, Gerry. 2007. Perang Kota Kecil: Kekerasan Komunal dan Demokratisasi di Indonesia. terjemah, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Marty, Martin E. Marty. 2005. When Faiths Collide. Oxford: Blackwell Publishing.

Putra, Heddy Ahimsa. 2009. Dari Plural ke Multikultural: Tafsir Antropologi atas Budaya Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Rahayu, Mustaghfroh. 2011. Akomodasi Transformatif: Tawaran atas Pengelolaan Keragaman dan Hak-hak Perempuan, dalam Pluralisme Kewargaan, Bandung: Mizan.

Reid, Anthony. 1990. Southeast Asia in the Age of Commerce. London: Yale University Press.

Suparlan, Parsudi. 2003. Bhineka Tunggal Ika: Keanekaragaman Suku Bangsa atau Kebudayaan? Jakarta: Antropologi Indonesia.

Sutanto, Trisno. 2011. Negara, Kekuasaan dan Agama: Membedah Politik Perukunan Rezim Orba, dalam Pluralisme Kewargaan, Bandung: Mizan.

Downloads

Published

2011-12-19

How to Cite

Ghafur, M. F. (2011). UPAYA MENGELOLA KERAGAMAN DI INDONESIA PASCA REFORMASI. Masyarakat Indonesia, 37(2), 221–236. https://doi.org/10.14203/jmi.v37i2.644