Nilai Budaya dan Identitas Kolektif Orang Suku Mentawai dalam Paruruk, Tulou, dan Punen

Authors

  • Paulus Rudolf Yuniarto Pusat Riset Kewilayahan – Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRK-BRIN)

DOI:

https://doi.org/10.14203/jmi.v47i2.1107

Abstract

Ada tiga pola kegiatan dalam keseharian orang Mentawai, yaitu paruruk (bermusyawarah atau tukar pikiran), tulou (sanksi atau denda adat), dan punen (pesta atau perayaan). Setidaknya, ketiga hal itu mewarnai kehidupan orang Mentawai yang bersifat sosial, terlebih lagi di Desa Matotonan pedalaman Pulau Siberut bagian tengah. Ketiga kegiatan sosial ini menjadi tradisi yang diwariskan turun-temurun di samping kegiatan ekonomi utama orang Mentawai yang menjalankan pola berladang, berkebun, dan berternak. Pada sebagian besar masyarakat masih menjalankan aturan adat bersamaan keyakinan agama (sinkretisme). Berdasarkan pengamatan kegiatan masyarakat dan wawancara bersama para narasumber, (laporan) tulisan ini menggambarkan dan menjelaskan bahwa, selain menjadi praktik tradisi masyarakat, di balik aktivitas paruruktulou, dan punen memperlihatkan nilai persaudaraan, keadilan, harmoni, dan  identitas kebersamaan (kolektivisme) masyarakat Mentawai.

References

-

Downloads

Published

2021-12-30

How to Cite

Yuniarto, P. R. (2021). Nilai Budaya dan Identitas Kolektif Orang Suku Mentawai dalam Paruruk, Tulou, dan Punen. Masyarakat Indonesia, 47(2), 129–146. https://doi.org/10.14203/jmi.v47i2.1107