EVALUASI PERFORMA INDEKS MONSUN AUSMI DAN WNPMI DI WILAYAH INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Iklim di wilayah Indonesia sangat dipengaruhi oleh aktivitas monsun Asia-Australia. Variabilitas kedua sistem monsun tersebut dapat direpresentasikan dengan baik masing-masing oleh indeks monsun Australian Summer Monsoon Index (AUSMI) dan Western North Pacific Monsoon Index (WNPMI). Saat ini, BMKG secara operasional menggunakan indeks AUSMI dan WNPMI untuk memonitor aktivitas monsun di wilayah Indonesia sebagai bahan prakiraan musim. Meskipun banyak literatur menyatakan bahwa wilayah Indonesia merupakan bagian dari sistem monsun Asia-Australia, namun kondisi topografi lokal yang kompleks berpotensi memodifikasi sirkulasi monsun sehingga perlu dikaji performa kedua indeks tersebut sebelum digunakan secara operasional. Penelitian ini dilakukan untuk menguji performa indeks monsun AUSMI dan WNPMI dalam menggambarkan variasi antartahunan (interannual), variasi dalam musim (intraseasonal), dan siklus tahunan (annual cycle) hujan monsun Indonesia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kedua indeks memiliki performa yang sangat baik hanya di wilayah dimana indeks tersebut didefinisikan namun kurang baik untuk wilayah Indonesia seperti yang ditunjukan oleh nilai koefisien korelasi yang tidak signifikan dari hasil uji statistik antara kedua indeks dengan curah hujan dari Global Precipitation Climatology Project (GPCP) pada periode 1981-2010. Selain itu, kedua indeks juga memperlihatkan karakteristik siklus tahunan yang berbeda dengan karakteristik siklus tahunan hujan wilayah Jawa sebagai wilayah kunci monsun Indonesia. Hasil ini mengindikasikan perlunya pendefinisian indeks sendiri untuk memonitor aktivitas monsun di wilayah Indonesia.