ANALISIS KEJADIAN EL NINO DAN PENGARUHNYA TERHADAP INTENSITAS CURAH HUJAN DI WILAYAH JABODETABEK (Studi Kasus : Periode Puncak Musim Hujan Tahun 2015/2016)
Main Article Content
Abstract
Beberapa lembaga riset dunia dan badan-badan meteorologi beberapa negara di dunia menyatakan adanya kejadian El Nino Tahun 2015 terus berlanjut hingga tahun 2016. Adanya kejadian El Nino tersebut secara umum akan mempengarui intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk wilayah Jabodetabek. Analisis kejadian El Nino Tahun 2015/2016 dilakukan dengan menganalisis nilai NINO 3.4 SST Index, Southern Oscillation Index (SOI), Indian Ocean Dipole (IOD), pola sebaran suhu permukaan laut (Sea Surface Temperature) dan juga gradient wind di Samudra Pasifik Tropis. Sedangkan Analisis Curah Hujan dilakukan dengan menggunakan data TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission). Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa berdasarkan parameter NINO 3.4 SST Index dan Southern Oscillation Index (SOI) pada pertengahan Tahun 2015 hingga awal Tahun 2016 telah terjadi fenomana El Nino pada level kuat, adanya peningkatan suhu permukaan laut di sebagian besar wilayah Indonesia sejak Bulan November 2015 yang diikuti dengan penurunan indeks Dipole Mode hingga menjadi bernilai negatif (-) sejak awal Tahun 2016 serta dengan adanya peralihan Angin Muson Timur ke Angin Muson Barat di wilayah Indonesia telah menyebabkan peningkatan curah hujan yang cukup signifikan dalam batas normal di wilayah Jabodetabek pada puncak musim hujan Tahun 2015/2016 (November 2015 - Februari 2016) walaupun pada Bulan November 2015 hingga Februari 2016 tersebut masih berada pada level El Nino kuat.