PENGARUH UKURAN PARTIKEL TEMPURUNG SAWIT DAN TEKANAN KEMPA TERHADAP KUALITAS BIOBRIKET
Main Article Content
Abstract
The palm oil industry in the capacity of 100 thousand tons of raw material per year will produce about six thousand tons of palm shell waste. The solid waste is not optimal unutilized as fuel boiler and pavers around the factory. This study aims to get quality palm shell biobriquettes from of treatment particle size palm shell and hydrolic pressure. Procedure research include: natural drying palm shell, crushing of palm shell, powder filtering, mixing with 5% starch solution, printing and pressing, drying naturally biobriquettes, and analysis biobriquettes quality. The treatments used are palm shell particle size which includes 7 mesh, 16 mesh, 25 mesh, and the pressure hydrolic covering 3 tons, 5 tons, 7 tons. Each treatment was replicated three times. The parameters tested include: moisture content, ash content, calorific value, carbon content, volatile matter content, density and compressive strength. The result research: moisture content is between 4.15 - 9.06%; ash content is between 1.68 - 6.19%; the carbon content is between 7.57 - 19.55%; volatile matter content is between 70.49 - 81.95%; sulfur content of all negative; calorific value is between 4218.17 - 4442.34 cal/g; density is between 0.69 - 0.87g/cm³; and compressive strength is between 0.26 - 5.36 kg/cm².
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Alpian., Prayitno, TA., Sutapa, GJP., & Budiadi. (2011). Kualitas Arang Kayu Gelam (Melaleuca cajuputi). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis. 2 (1), 141 - 152
Kementerian Perindustrian (KEMENPERIND). (1983). Penelitian dan Pengembangan Limbah Kayu untuk Briket Kayu dan Arang. Laporan Hasil Penelitian Banjarbaru: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Banjarbaru
BSN. (1994). Analisis Kadar Air Total Contoh Batubara. Standar Nasional Indonesia (SNI). 13-3476-1994. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
BSN. (1994). Analisis Kadar Abu Contoh Batubara.Standar Nasional Indonesia (SNI). 13-3478-1994. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
BSN. (1994). Analisis Kadar Karbon Contoh Batubara. Standar Nasional Indonesia (SNI). 13-3479-1994. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
BSN. (1994). Analisis Kadar Belerang Contoh Batubara. Standar Nasional Indonesia (SNI). 13-3481-1994. Jakarta : Badan Standarsisasi Nasional.
BSN. (1994). Analisis Kalori Contoh Batubara. Standar Nasional Indonesia (SNI). 13-3486-1994. Jakarta : Badan Standarisasi Nsional
Bahri, S. (2008). Pemanfaatan Limbah Industri Kayu untuk Pembuatan Briket Arang dalam Mengurangi Pencemaran Lingkungan di Nangroe Aceh Darussalam. Thesis. Program Pendidikan Pasca Sarjana.: USU. Medan.
Fauzi, Y.W. & Satyawibawa, I. (2002). Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan Pemasaran Kelapa Sawit Seri. Agribisnis. Jakarta: Penebar Swadaya.
Habib, U., Habib, M., & Khan, A.U. (2014). Factors Influencing the Performance of Coal Briquettes. Walailak. J Sci & Tech. 11(1), 1-5.
Hambali, E., Mujalipah, S., & Haloman, A. (2008). Teknologi Bioenergi. Jakarta : Agro Media.
Hendra, D. (2011). Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) untuk Bahan Baku Briket sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 29 (2), 189-210.
Hendra, D., & Pari, G. (2009). Penyempurnaan Teknologi Pengolahan Arang. Laporan Penelitian. Bogor: Pusat Penelitian Hasil Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Kementerian Perindustrian (KEMENPERIND). (1983). Penelitian dan Pengembangan Limbah Kayu untuk Briket Kayu dan Arang. Laporan Hasil Penelitian Banjarbaru: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). (1993). Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Batu Bara dan Bahan Bakar Padat Berbasis Batu Bara. Jakarta: Direktorat Jenderal Pertambangan Umum.
Kong, G.T. (2010). Peran Biomassa Bagi Energi Terbarukan. Jakarta: PT. Elex Media Kompuitindo.
Martynis, M., Sundari, E., & Sari, E. (2013). Pembuatan Biobriket Dari Limbah Cangkang Kakao. Jurnal Litbang Industri. 2(1), 32 - 38.
Nurwati, H. (2004). Pedoman Pengujian Sifat Fisik dan Mekanik Kayu. Pusat Penelitian Teknologi Hasil Hutan. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan.
Nurhayati, T. & Adalina, Y. (2007). Analisis Teknis dan Finansial Produksi Arang dan Cuka Kayu dari Limbah Industri Penggergajian dan Pemanfaatannya. Jurnal Penelitian Hasil Hutan 27(1), 374 - 380.
Pardamean, M. (2008). Panduan Lengkap Pengelolaan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Jakarta: Agromedia Pustaka
Purwanto, D. (2009). Penelitian Teknologi Proses Pengarangan Limbah Tempurung Kelapa Sawit Sebagai Alternatif Sumber Energi Untuk Keperluan Industri Kecil. Laporan Hasil Penelitian Banjarbaru: Balai Riset dan Standardisasi Industri.
Purwanto, D. ( 2011). Arang dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 29 (1), 57 - 66.
Purwanto, D. & Sofyan. (2014). Pengaruh Waktu dan Suhu Pengarangan Tempurung Kelapa Sawit terhadap Kualitas Briket Arang. Jurnal Litbang Industri. 4 (1), 29 - 38.
Saputro, D.D., Widayat, W., Rusiyanto., Saptoadi. H., & Fauzun. (2012). Karakterisasi Briket. Dari Limbah Pengolahan Kayu Sengon Dengan Metode Cetak Panas. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III. ISSN: 1979 - 911X. Yogyakarta.
Sudrajat, R. (1984). Pengaruh Kerapatan Kayu, Tekanan Pengempaan dan Jenis Perekat terhadap Sifat Briket Kayu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan.1 (1), 6 - 10.
Sudjana, (2002). Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: PT.Tarsito.
Sunyoto, D. (2009). Analisa Regresi dan Uji Hipotesis.Yogyakarta: Med Press
Waspodo, P.P. & Yang Yang. (2009). Pengaruh Perubahan Rancangan Anglo dan Berat Jenis Briket Arang terhadap Peningkatan Efisiensi Penggunaan Panas. Warta Industri Hasil Pertanian. 26(1), 1 - 11.