Penelitian Puncak-Puncak Peradaban di Pantai Utara Jawa Barat dan Proses Perjalanan Masyarakat Hindu

Main Article Content

Nanang Saptono

Abstract

One of the Balai Arkeologi Bandung’s research programs in the period of 2000 – 2014 is about the peaks of civilization on the northern coast of West Java. This study diachronically puts emphasis on Proto-historic, Classical, and Islamic communities. Regarding the problems among the Classical communities, this study was based on preliminary data that there was a centre of civilization at Karawang which initial background was Hindu, and later Buddhism also developed. Meanwhile, during previous investigation was obtained data on the existence of Hindu communities in the interior parts of West Java. Based on results of research in 2009 at Karawang Regency and Purwakarta as well as in 2010 at Subang Regency, we came to the conclusion that the Hindu communities that originally lived on the north coast, after being pressured by the Buddhist communities, moved to the interior and eventually managed to build a centre of civilization in the inland of West Java.


Salah satu program penelitian Balai Arkeologi Bandung pada periode 2009 – 2014 adalah mengenai puncak-puncak peradaban di pantai utara Jawa Barat. Penelitian ini secara diakronis ditekankan pada masyarakat Protosejarah, masyarakat masa Klasik, dan masyarakat masa Islam. Khusus pada permasalahan masyarakat masa Klasik, penelitian didasarkan pada data awal bahwa di Karawang terdapat pusat peradaban yang mula-mula berlatarkan pada agama Hindu kemudian berkembang pula agama Buddha. Sementara itu pada penelitian sebelumnya telah didapatkan data mengenai keberadaan masyarakat Hindu di pedalaman Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 di Kabupaten Karawang, dan Purwakarta serta pada 2010 di Kabupaten Subang diperoleh simpulan bahwa masyarakat Hindu yang semula berada di pantai utara, setelah mendapat tekanan dari masyarakat Buddha, mereka melakukan perpindahan ke pedalaman dan akhirnya berhasil membangun pusat peradaban di pedalaman Jawa Barat.

Article Details

How to Cite
Saptono, N. (2023). Penelitian Puncak-Puncak Peradaban di Pantai Utara Jawa Barat dan Proses Perjalanan Masyarakat Hindu. KALPATARU, 21(1), 30–38. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/kalpataru/article/view/2585
Section
Articles

References

Boechari. 1979. “An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung)”, Pra Seminar Penelitian Sriwijaya. Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional.

---------. 1986. “New Investigations on the Kedukan Bukit Inscription”, Untuk Bapak Guru. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Djafar, Hasan. 2001. “Percandian di Situs Batujaya, Karawang: Kajian Arsitektural, Kronologi dan Sistemnya”, makalah pada Semiloka Potensi dan Prospek Situs Percandian Batujaya Karawang, Jawa Barat. Kampus Universitas Indonesia, Depok, 28 Februari 2001.

Djubiantono, Tony dan Nanang Saptono. 2002. “Sumberdaya Budaya Situs Bojongmenje (Paparan Hasil Ekskavasi)”, makalah pada Workshop Pelestarian dan Pengembangan Situs Bojongmenje, Kabupaten Bandung. Bandung, 2-3 November 2002.

Haryono, Timbul. 2002. “Temuan Struktur Bangunan di Situs Bojongmenje (Cangkuang): Teka-teki Dalam Arkeologi”, makalah pada Workshop Pelestarian dan Pengembangan Situs Bojongmenje, Kabupaten Bandung. Bandung, 2-3 November 2002.

MacKinnon, E. Edward. 1996. “Prasasti Ciaruteun: Suatu Teka-teki, Laba-laba atau Lambang Sri?”. Kalpataru. Majalah Arkeologi No. 12: 1-6. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Munandar, Agus Aris et al. 2011. Bangunan Suci Sunda Kuna. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Munawar, Zaki. 2002. Cagar Budaya Candi Cangkuang dan Sekitarnya. Garut: Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya.

Santiko, Hariani. 2000. “The Religion of King Purnawarman of Tarumanagara”, Fruits of Inspiration Studies in Honour of Prof. J.G. de Casparis.

---------. 2011. “Agama Veda di Nusantara”, dalam Ilmu Pengetahuan Budaya dan Tanggung Jawabnya, Analektika Pemikiran Guru Besar FIB UI.

Saptono, Nanang. 2005. “Masyarakat Masa Klasik di Kawasan Lereng Gunungapi Kuarter Zona Bandung”, dalam Supratikno Rahardjo (ed.), Religi dalam Dinamika Masyarakat: 72 – 83. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Saraswati, Selarti Venetsia. 1981. “Arca Visnu Cibuaya II dalam Perbandingan”, Berkala Arkeologi II (1): 17 – 23.

Spaulding, Albert C. 1971. “In the Dimensions of Archaeology”, dalam James Deetz (ed.), Man’s Imprint from the Past, Readings in the Methods of Archaeology. Boston: Little Brown & Co.

Soeroso. 1998. Arsitektur Jawa Barat, Jurnal Arkeologi Siddhayatra III (1): 1 – 14. Palembang: Balai Arkeologi Palembang.

Sunardjo, Unang. 1983. Meninjau Sepintas Panggung Sejarah Pemerintahan Kerajaan Cirebon 1479-1809. Bandung: Tarsito.

Sumadio, Bambang (ed.). 1990. “Jaman Kuna” dalam Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Penelitian. 2009. ‘Laporan Hasil Penelitian Arkeologi: Puncak-puncak Peradaban Awal Masehi – Masa Kolonial di Kabupaten Purwakarta, Karawang, dan Bekasi”. Bandung: Balai Arkeologi Bandung.

Widyastuti, Endang. 2006. “Bukti-bukti Masa Klasik (Hindu-Buddha) di Sekitar Cekungan Bandung”, dalam Agus Aris Munandar (ed.), Widyasancaya: 72 – 81. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.