LUKISAN DINDING GUA PRASEJARAH DI PERBATASAN INDONESIA –PAPUA NUGIN

Main Article Content

Klementin Fairyo

Abstract

The existence of rock art in Keerom area is very interesting to study because located in the border area between Indonesia and Papua New Guinea. The Purpose of this Papua is to determine the different forms of rock art in Keerom area regarding to the function and its meaning in the past and also in order to build. An understanding of the culture in the border region. The method used in this study consist of literature studies field observations and interview and use morphological and piktoral in the analysis processed. The result showed about the form of figurative and non figurative painting on cave walls, especially in the Web and Kibay sites. The meaning of the rock art associated with a symbol of religy and as a symbol of social comunications. The role of the rock arts shows about identify and also has and important meaning in an attempt to preserve the indigenous territories.


Penelitian  tentang lukisan dinding gua di Keerom yang berbatasan dengan Papua Niugini menarik untuk dikaji. Informasi dari masyarakat menyebutkan bahwa di wilayah perbatasan banyak lukisan dinding gua yang belum diteliti secara mendalam. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui ragam bentuk lukisan dinding gua di Keerom, fungsi dan makna lukisan dining gua tersebut bagi masyarakat pendukungnya serta peran lukisan dinding gua dalam mempertahankan wilayah perbatasan Indonesia. Metode penelitian yag digunakan yaitu pengumpulan data berupa studi kepustakaan, observasi lapangan dan wawancara. Pengolahan data meliputi analisis morfologi, analisis teknologi dan cara perekaman piktorial. Hasil penelitian menunjukkan bentuk lukisan dinding gua di Web dan Kibay yaitu lukisan figuratif dan non figuratif. Hasil karya seni tersebut merupakan himpunan simbol-simbol atau lambang-lambang yang mengandung nilai kehidupan. Makna lukisan adalah makna religi, komunikasi dan sosial. Peran lukisan dinding gua adalah sebagai tradisi berlanjut, jati diri dan mempertahankan wilayah adat. 

Article Details

How to Cite
Fairyo, K. (2023). LUKISAN DINDING GUA PRASEJARAH DI PERBATASAN INDONESIA –PAPUA NUGIN. KALPATARU, 25(2), 117–130. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/kalpataru/article/view/2647
Section
Articles

References

Arifin, Karina. 1992. “Lukisan Batu Karang di Indonesia Suatu Evaluasi Hasil Penelitian.” Depok: Lembaga Penelitian Universitas.

Djami, E. I dan M. Irfan Mahmud. 2011. Austronesia dan Melanesia di Nusantara. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Fairyo, Klementin. 2011. “Penelitian Arkeologi Prasejarah di Distrik Web, Kabupaten Keerom.” Berita Penelitian Arkeologi. Jayapura: Balai Arkeologi Jayapura.

Fairyo, Klementin. 2013. “Makna Simbol Lukisan dalam Gua Pada Aktifitas Budaya Orang Web di Kampung Yuruf Distrik Web Kabupaten Keerom.” Universitas Cenderawasih Jayapura.

Fairyo, Klementin. 2016. “Penelitian Lukisan Dinding Gua Prasejarah di Kampung Kibay Distrik Arso Timur dan Kampung Yuruf Distrik Web Kabupaten Keerom.”

Galis, K.W. 1957. “Ethnografische Notities over Het Sengge-Gebied (Onder-Afd. Hollandia)id” 86. Hollandia.

Geertz, C. 1992. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius.

Koyafi, A. 1976. “Rite Heru dan Penggemblengannya dalam Liturgi Paskah pada Orang Dra Di Amgotro/ Keerom.Abepura.” Skripsi STTK.

Mampioper, A. n.d. “Lukisan Dinding Batu dan Gua di Tanah Papua: Sebuah Catatan.” In Seni Rupa di Melanesia., edited by Don.A.L.Flassy. UPT. Museum Loka Budaya Universitas Cenderawasih.

Notosusanto N. dan Poesponegoro, D. M. 1993. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.

Soekmono, R. 1973. “Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1.” Yogyakarta: Kanisius.

Sukendar, Haris. 1999. “Metode Penelitian Arkeologi.” In . Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Sutrisno, M. dan Putranto Hendar. 2005. Teori –Teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.