BANGUNAN PERKEBUNAN TEH ZAMAN BELANDA DI JAWA BARAT: KAJIAN ARKEOLOGI PUBLIK
Main Article Content
Abstract
Old plantation building which is considered as a cultural heritage building and archaeological resource, belongs to the public and ought to be preserved. These old buildings are vulnerable to constant vandalism and destruction. The introduction and socialization about the importance of these old buildings have been continuously done that will lead to protection efforts. This article aims to learn about the implementation of public archeology on the industrial plantation buildings of Dutch heritage in West Java. A desk research method is used by analysing on research reports, books, journal articles, and other similar literatures. The result of the discussion gives four introduction strategies as the first step of protection and conservation efforts: (1) museum and nature laboratory, (2) agro tourism and tourism destination, (3) publication and socialization of archeology researches. These introduction strategies have been implemented and provided benefits to the community, which subesequently lead to the protection and preservation efforts of the cultural heritage buildings.
Bangunan industri perkebunan diduga sebagai bangunan cagar budaya (BCB) dan merupakan sumber daya arkeologi yang menjadi milik publik dan perlu dilestarikan. Pada kenyataannya, bangunan lama tersebut rentan terhadap perusakan dan penghancuran secara terus menerus. Bagaimana mengatasi masalah tersebut? Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melakukan upaya pengenalan yang berlanjut ke upaya pelindungan. Tulisan ini bertujuan mengkaji arkeologi publik terhadap bangunan industri perkebunan warisan zaman Belanda di Jawa Barat. Tulisan ini menggunakan metode penelitian desk research terhadap laporan hasil penelitian, buku, artikel jurnal, dan lain sebagainya. Hasil pembahasan melahirkan tiga strategi pengenalan benda cagar budaya sebagai langkah awal upaya pelindungan dan pelestariannya, yaitu (1) museum dan laboratorium alam, (2) agrowisata dan destinasi wisata, (3) publikasi dan sosialisasi hasil penelitian arkeologi. Kesimpulan yang diperoleh adalah seluruh strategi pengenalan tersebut sudah terlaksana dan memberi manfaat bagi masyarakat luas, sekaligus dapat mewujudkan upaya pelindungan dan pelestarian.
Article Details
This work is licensed under CC BY-NC-SA 4.0
Authors whose articles are getting published must agree with the following rules:
- Publication rights for all contents published in Kalpataru Journal (printed and online versions) belong to The Board of Directors with acknowledgment of the authors (morale right still belongs to the author)
- Legal formal regulation for digital access to electronic journal follows the rule of Creative Commons license Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), which means Kalpataru Journal is a non-commercial publication, holds the right to keep, format, and manage the articles into the database, maintain, and publish articles
- Published articles both in printed and online versions are accessible for all purposes of education, research, and library archives. The board of directors is not responsible for any violations of the copyrights outside those purposes.
References
Achmadi, Syarif. 2014. “Pemeringkatan Cagar Budaya Tidak Bergerak.” Jurnal Borobudur, Volume 8.
Anonim. 2010. Undang Undang No.11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
Barus, Febrina L. 2018. “Tinjauan Tentang Museum.” E-Journal.Uajy. Ac.Id/2227/3/2TA12623.Pdf. 2018.
Cleere, Henry F. 1989. “Archaeological Heritage Management.” In The Modern World. LOndon: Umwin-Hyman Ltd.
Dalifi, Dilfan. 2015. “Perencanaan Lanskap Wisata Pendukung Agrowisata Perkebunan Teh Rancabali Kabupaten Bandung Barat.” Institut Pertanian Bogor.
Gunawan, Hendra. 2014. “Tradisi Minum Teh Sejak Masa Kolonial.” Http://www. Tribunnews.Com. 2014.
Handoko, Wuri. 2008. “Arkeologi Komunitas: Pengelolaan Informasi Dan Pengembangan Penelitian Arkeologi Di Indonesia.” Jurnal Kapata Arkeologi Volume 4 n.
Joukowsky, Martha. 1980. A Complete Manual of Field Archaeology. Tools and Techniques of Filed Work Archaeologist. New Jersey: Prenfice-Hale. Inc.
Layton, Robert. 1989. Who Needs the Past. London: Unwin Hyman.
Mulyadi, Yadi. 2012. “Wacana Arkeologi Dalam Ranah Pubik: Studi Kasus Pemberitaan Arkeologi Di Media Cetak Lokal Makasar.” Jurnal Arkeologi.
Noviyanti, Sri. 2014. “Menyambung Budaya Minum Teh Di Indonesia.” Https:// Www.Goodnewsfromindonesia.Id. 2014.
Nuralia, Lia, Nanang Saptono, Widarwanta, Irawan, Dede Syarifudin. 2014. “Bangunan Kolonial Perkebunan Batulawang Di Kabupaten Ciamis Dan Sekitarnya,Provinsi Jawa Barat.” Bandung.
Nuralia, Lia. 2008a. “Pabrik Teh Dan Sisa Bangunan Bekas Rumah Dinas Sinder Kepala Di Perkebunan Cisaruni: Deskripsi Dan Analisisnya Sebagai Bangunan Kolonial.” In Dinamika Permukiman Dalam Budaya Indonesia. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
---------. 2015. “Permukiman Emplasemen Perkebunan Batulawang Di Afdeling Lemahneundeut Di Ciamis, Jawa Barat.” Jurnal Purbawidya Volume 5 n.
---------. 2016. “Situs Perkebunan Karet Cisaga Di Kabupaten Ciamis 1908–1972: Kajian Arkeologi Industri Tentang Kode Budaya Kolonial.” Universitas Indonesia.
Nuralia, Lia. 2008b. “Bangunan Kolonial Perkebunan Di Kabupaten Garut.” Bandung.
---------. 2013. “Bangunan Kolonial Perkebunan Gunung Mas Dan Sekitarnya Di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.” Bandung.
Nurani, Indah Asikin. 2008. “Pengelolaan Informasi Sebagai Media Komunikasi Dalam Arkeologi Publik.” In . ikatan Ahli Arkeolog Indonesia (IAAI).
Palmer, Marilyn and Peter Neaverson. 2000. Industrial Archaeology, Principles and Practice. New York: Routledge.
Purnawibawa, Stanov dan Lucas Pertanda Koestoro. 2016. “Analisis Stakeholders Dalam Pengelolaan Sumber Daya Arkeologi Di Kota Cina, Medan.” AMERTA Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi Volume 34.
Puspasari, Dyah dan Tri Handayani. 2016. “Break Event Point Sebagai Alat Perencanaan Laa Pada PT.Perkebunan Nusantara VIII: Kebun Rancabali Bandung Jawa Barat.” ESAI 10.
Simajuntak, Truman. Naniek Harkatiningsih Bagyo Prasetyo.Yusmaini Eriawati. Aryandini Novita.Nurul Laili. 2008. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.
Suganda, Her. 2014. Kisah Para Preanger Planters. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Susantio, Djulianto dan Mindra Faizal Iskandiar. 1985. “Arkeologi Publik: Suatu Pengantar.” Yogyakarta.
Tanudirjo, Daur Aris. 1994. “Retropeksi Penelitian Arkeologi Di Indonesia.” Yogyakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Tanzil, Imelda dan Wanda W. 2013. “Fasilitas Pengembangan Dan Agrowisata Di Lembang Jawa Barat.” EDimensi Arsitektur 1.
Wibowo, Agung Budi. 2014. “Strategi Pelestarian Benda Cagar Budaya/Situs Berbasis Masyarakat (Kasus Pelestarian Benda/Situs Cagar Budaya Gampong Pande Kecamatan Kutaraja Banda Aceh, Provinsi Aceh.” Jurnal Borobudur volume 8 n.