PERJALANAN PANJANG PAṬOLA MENJADI JLAMPRANG: TRANSFORMASI MOTIF TENUN MENJADI MOTIF BATIK
Main Article Content
Abstract
The background of this research comes from the public's understanding that the jlamprang motif is a typical Pekalongan batik motif, besides that there are also those who state that this motif is an imitation of the paṭola motif. Therefore, this paper aims to determine the transformation process of the patola woven motif into the jlamprang batik motif, one of the characteristic batik motifs of Pekalongan. Why can the weaving motif turn into a batik motif? Why does the jlamprang batik motif become the hallmark of Pekalongan? The method used in this research is to trace the trade of paṭola motif cloth from India and its distribution in Java, both in the form of the distribution of decorative motifs on temples and on cloth. The search was carried out through literary texts, decorative motifs on temple walls, and motifs of cloth worn by statues. The results showed that in Java the paṭola motif has undergone a transformation from a woven motif to a decorative motif on the temple walls to a batik motif. Jlamprang became the signature batik motif of Pekalongan because it was in this city that the motif was first developed by Arab traders to overcome the scarcity of paṭola woven motifs from India. Thus, it can be concluded that the Javanese society is an adaptive society, with local genius capable of processing foreign decorative motifs into their own motifs and making them a local identity.
Latar belakang penelitian ini berasal dari pemahaman masyarakat yang menyatakan bahwa motif jlamprang adalah motif batik khas Pekalongan. Selain itu, juga ada yang menyatakan bahwa motif ini adalah tiruan dari motif paṭola. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui proses transformasi motif tenun paṭola menjadi motif batik jlamprang, salah satu motif batik ciri khas Pekalongan. Mengapa motif tenun bisa berubah menjadi motif batik? Mengapa motif batik jlamprang menjadi ciri khas Pekalongan? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan penelusuran pada perdagangan kain motif paṭola dari India dan persebarannya di Jawa, baik dalam bentuk persebaran motif hias pada candi maupun pada kain. Penelusuran itu dilakukan melalui naskah-naskah kesusasteraan, motif hias dinding candi, dan motif kain yang dikenakan arca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Jawa motif paṭola telah mengalami transformasi dari motif tenun menjadi motif hias dinding candi kemudian menjadi motif batik. Jlamprang menjadi motif batik ciri khas Pekalongan karena di kota inilah motif itu pertama kali dikembangkan oleh pedagang Arab untuk mengatasi kelangkaan tenun motif paṭola dari India. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang adaptif, yang dengan lokal geniusnya mampu mengolah motif hias asing menjadi motifnya sendiri dan menjadikannya sebagai identitas lokal.
Article Details
This work is licensed under CC BY-NC-SA 4.0
Authors whose articles are getting published must agree with the following rules:
- Publication rights for all contents published in Kalpataru Journal (printed and online versions) belong to The Board of Directors with acknowledgment of the authors (morale right still belongs to the author)
- Legal formal regulation for digital access to electronic journal follows the rule of Creative Commons license Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), which means Kalpataru Journal is a non-commercial publication, holds the right to keep, format, and manage the articles into the database, maintain, and publish articles
- Published articles both in printed and online versions are accessible for all purposes of education, research, and library archives. The board of directors is not responsible for any violations of the copyrights outside those purposes.
References
Anonim. (2011). Foto Batik Pekalongan Motif Jlamprang. Oktober.
Anonim. (2014). Gambar Batik Pekalongan Motif Jlamprang. -.
Anonim. (2016). Batik Pekalongan Jlamprang. -, p.
Anonim. (2019). Foto Motif Batik Jlamprang Khas Pekalongan Wajib Kamu Ketahui. Januari.
Baral, B., Srikanth, B., M.G., L., & S, S. (n.d.). Design Resource Patola Saree Weaving-Patan Double Ikat Style Sarees.
Bhatia, R., & Sathe, M. (2015). Handmade Patola of Surendranagar , India : Marketing through e-commerce. Globalilluminator: Full Paper Proceeding ITMAR, 1(October), 469–476.
Billore, S., & Hägerdal, H. (2019). The Indian Patola: import and cons,umerism in early-modern Indonesia. Journal of Historical Research in Marketing, 11(3), 271–294. https://doi.org/10.1108/JHRM-03-2018-0009
Christie, J. W. (1982). Pattern of Trade in Western Indonesia: Ninth Through Thirteenth Centuries A.D.. I. London: A University of London School of Oriental and African Studies.
Christie, J. W. (1993). Texts and Textiles in “Medieval” Java. BEFEO, 80(1), 181–211.
Christie, J. W. (1998). Javanese Markets and the Asian Sea Trade Boom of the Tenth Centuries A.D. Journal of the Economic and Social History of the Orient, 41(3), 344–381.
Cortesao, A. (2015). Suma Oriental Karya Tome Pires: Perjalanan dari Laut Merah ke Cina dan Buku Francisco Rodrigues. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Das, S. (1992). Fabric Art Heritage of India. New Delhi: Shakti Malik Abhinav Publications.
Djafar, H. (2010). Kompleks Percandian Batujaya: Rekonstruksi Sejarah Kebudayaan Daerah Pantai Utara Jawa Barat. Bandung: Kiblat Buku Utama, École française d’Extrême-Orient, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, dan KITLV Jakarta.
Djoemena, N. S. (1990). Ungkapan Sehelai Batik: Its Mystery and Meaning. Jakarta: Djambatan.
Djumena, N. S. (1990). Batik dan Mitra. Jakarta: Djambatan.
Doellah, S. (2002). Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan. Surakarta: Danar Hadi.
Doellah, Santosa. (2002). Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan (1st ed.; -, Ed.). Surakarta: Danar Hadi.
Farida. (2014). Metode Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Surakarta: Cakra Books.
Gangwu, W. (2007). The Nanhai Trade: A Study of the Early History of Chinese Trade in the South China Sea. In Southeast Asia-China Interactions: reprint of articles from the Journal of The Malaysian Brach, Royal Asiatic Society (pp. 51–166). Malaysia: The Malaysian Brach, Royal Asiatic Society.
Green, G. (2014). Angkor Vogue : Sculpted Evidence of Imported Luxury Textiles in the Courts of Kings and Temples Author ( s ): Gillian Green Source : Journal of the Economic and Social History of the Orient , Vol . 50 , No . 4 ( 2007 ), pp . Stable URL : http://www.jstor. Journal of the Economic and Society of Orient, 50(4), 424–451.
Hall, K. R. (2011). A History of Early Southeast Asia: Maritime Trade and Social Development, 100-1500. United Kingdom: Rowman & Littlefield Publisher.
Herlina, N. (2008). Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Ishwara, H., Yahya, L. R. S., & Moeis, X. (2011). Batik Pesisir Pusaka Indonesia: Koleksi Hartono Sumarsono. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Ishwara, Helen, Yahya, L. R. S., & Moeis, X. (2011). Batik Pesisir Pusaka Indonesia Koleksi Hartono Sumarsono (I; -, Ed.). Jakarta.
Jasper, J. E., & Pirngadie, M. (1916). De Inlandsche Kunstnijverheid in Nederlandsch Indië. Vol. II: De Weeftkuns. Meuton: The Hague.
Liu, Z. dan Morris, M. W. (2014). Intercultural interactions and cultural transformation. Asian Journal of Social Psychology, 17, 100–103.
Liu, Z., & Morris, M. W. (2014). Intercultural interactions and cultural transformation. Asian Journal of Social Psychology, 17(2), 100–103. https://doi.org/10.1111/ajsp.12047
Lombard, D. (2005a). Nusa Jawa: Silang Budaya Kajian Sejarah Terpadu, Bagian I:Batas-Batas Pembaratan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Forum Jakarta-Paris, École française d’Extrême-Orient.
Lombard, D. (2005b). Nusa Jawa: Silang Budaya Kajian Sejarah Terpadu, Bagian II:Jaringan Asia. (Gramedia P). Jakarta.
Lombard, D. (2005c). Nusa Jawa: Silang Budaya Kajian Sejarah Terpadu, Bagian III: Kerajaan-Kerajaan Konsentris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Forum Jakarta-Paris, École française d’Extrême-Orient.
Maziyah, S. (2019a). Nama Menunjukkan Asal: Studi Kasus Nama Jenis Kain pada Prasasti dan Susastra Berbahasa Jawa Kuna. Menggores Aksara, Mengurai Kata, Menafsir Makna, 182–202. Yogyakarta: Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
Maziyah, S. (2019b). Teknik Pembuatan dan Fungsi Kain Pada Masyarakat Jawa Kuna Abad IX-XV M Berdasar Sumber Arkeologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Maziyah, S. (2020). Dari Motif “Koin” dan Paţola Menjadi Kawung dan Nitik: Akulturasi Kain Impor Menjadi Kain Tradisional di Keraton Yogyakarta. Simposium Internasional Budaya Jawa: “Busana Dan Peradaban Keraton Yogyakarta.” Yogyakarta: -.
Maziyah, Siti. (2014). BATIK AS AN INDONESIAN NATIONAL IDENTITY (No. 7). Semarang.
Maziyah, Siti. (2017). Imports fabric at java in 12th-14th centuries: Impacts of maritime trade route in Southeast Asia. Advanced Science Letters, 23(10), 10057–10060. https://doi.org/10.1166/asl.2017.10386
Maziyah, Siti. (2019). Teknik Pembuatan dan Fungsi Kain Pada Masyarakat Jawa Kuna Abad IX-XV M Berdasar Sumber Arkeologi. Gadjah Mada.
Maziyah, Siti. (2020). Kawung: Acculturation of Culture Decorative Motif Development Java Impact of Indian and Chinese Trade in IX-XV AD Centuries. ICISPE 2019. https://doi.org/10.4108/eai.21-10-2019.2294437
Meilink-Roelofsz, M. A. . (1962). Asian Trade and European influence in the Indonesian archipelago between 1500 and about 1630. Martinus Nijhoff: The Hague.
Mohan, U. (2019). Historical and Contemporary Connections Between Indian and Indonesian Textiles: A Focus on Double-Ikat Patola. 7th ASEAN Traditional Textile Symposium, (Figure 1), 9.
Nugrahani, D. S. (2018). Tekstil dan Jejaring Sosial Di Era Medang. Medang. Yogyakarta: -.
Prajapati, J., & Mandot, A. (2018). Review on making of patola ( a traditional Indian art ). International Journal of Home Science, 4(3), 25–27.
Prasetyo, B., & Calo, A. (2014). Pantai Utara Bali Lokasi Strategis Jaringan Perdagangan Awal di Kawasan Asia.
Qingxin, L. (2006). Maritime Silk Road. China: China Intercontinental Press.
R., B. (1935). Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, 1, 167–171. https://doi.org/10.1007/978-94-015-3631-8
Reid, A. (2011). Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Jilid I: Tanah di Bawah Angin. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sjamsudin H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Sumarsono, H., Ishwara, H.; Yahya, L.R. S.; Moeis, X. (2019). Batik Sudagaran Surakarta Koleksi Hartono Sumarsono (I). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sumarsono, H., Ishwara, H., Yahya, I. R. S., & Moeis, X. (2013). Benang Raja: Menyimpul Keelokan Batik Pesisir. Cetakan Pertama. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Suryani, S. (2013). Pengaruh Budaya Asing Terhadap Perkembangan Batik Pekalongan. Corak, 2(1), 71–82. https://doi.org/10.24821/corak.v2i1.2330
Zoetmulder, P. J. (2000). Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.