BALUNG BUTO DALAM PERSEPSI MASYARAKAT SANGIRAN: ANTARA MITOS DAN FAKTA
Main Article Content
Abstract
This article is a study on ‘balung buto’ (which means giant’s bone), a myth or belief shared by the communities that live in areas where prehistoric fossils are found in Java. The study is focused at the World Heritage Site of Sangiran to understand the way of thinking and perception of the inhabitants around the site in viewing the existence of fossils, which are found in abundance on their agricultural fields or house yards. The method used here is insightful interview with the people who live at Sangiran. The study reveals that although believed by less and less people and no longer inherited to the young generation, there are some people who still believe the myth. To them the myth of ‘balung buto’ still influences their pattern of thoughts and behaviour so that directly or indirectly it has impacts on fossil-collecting behaviour and site preservation.
Tulisan ini merupakan kajian tentang “balung buto”, sebuah mitos atau kepercayaan masyarakat yang menghuni wilayah penemuan fosil-fosil purba di Jawa. Penelitian ini difokuskan di Situs Sangiran sebagai Situs Warisan Dunia untuk memahami pola pikir dan persepsi masyarakat penghuni situs dalam memandang keberadaan fosil yang banyak ditemukan di sekitar lahan tegalan atau pekarangan mereka. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam pada masyarakat yang tinggal di Sangiran. Hasil penelitian menunjukkan walaupun saat ini sudah semakin ditinggalkan dan tidak lagi diturunkan pada generasi muda, namun mitos “balung buto” masih mempengaruhi pola pikir dan perilaku kalangan tertentu yang mempercayainya. Hal tersebut secara langsung ataupun tidak berdampak pada pencarian fosil dan pelestarian situs.
Article Details
This work is licensed under CC BY-NC-SA 4.0
Authors whose articles are getting published must agree with the following rules:
- Publication rights for all contents published in Kalpataru Journal (printed and online versions) belong to The Board of Directors with acknowledgment of the authors (morale right still belongs to the author)
- Legal formal regulation for digital access to electronic journal follows the rule of Creative Commons license Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), which means Kalpataru Journal is a non-commercial publication, holds the right to keep, format, and manage the articles into the database, maintain, and publish articles
- Published articles both in printed and online versions are accessible for all purposes of education, research, and library archives. The board of directors is not responsible for any violations of the copyrights outside those purposes.
References
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2001. Strukturalisme Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Galang Press.
Bates L., Robert, Julia A. Jackson (editor), 1984. Dictionary of Geological Terms. New York: Doubleday.
Cassirer, Ernst. 1987. Manusia dan Kebudayaan: Sebuah esei Tentang Manusia. Diindonesiakan oleh Alois A. Nugroho. Jakarta: Gramedia.
Daeng, Hans. J. 2000. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fauzi, Ruli, Retno Handini, Mirza Ansyori, Sofwan Noerwidhi, Budianto Toha, Tamiko, Dyah Prastiningtyas, AS Ramadan, Ngadiran, Wulandari, Truman Simanjuntak. 2014. “Akar Peradaban di Sangiran”. Laporan Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Arkeologi Nasional.
Koentjaraningrat. 1998. Pengantar Antropologi II, Pokok-Pokok Etnografi. Jakarta: RIneka Cipta.
Peursen, CA. 1976. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius, Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Sartono, S. 1990. “Bengawan Solo, Riwayatmu Ini. Makalah pada Peringatan 100 Tahun Pithecanthropus di Surakarta, Jawa Tengah. 23-24 Agustus 1990.
Simanjuntak, Truman. Bagyo Prasertyo, and Retno Handini (ed.). 2001. Sangiran: Man, Culture and Environment in Pleistocene Times. Jakarta: Yayasan Obor.
Soelistyanto, Bambang. 1999. “Balung Buto: Studi Tentang Pemaknaan Benda Cagar Budaya Sangiran”. Tesis. Program Pascasarjana Antropologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
---------. 2003. Balung buto; Warisan budaya dunia dalam perspektif masyarakat Sangiran. Yogyakarta: Kunci Ilmu.
---------. 2005. “Mitos balung buto; Tafsir makna dan relevansinya terhadap Benda Cagar Budaya Sangiran”, Jurnal Arkeologi Indonesia No. 3 (September): hlm 95-110.
Sukronedi, 2013. “Situs dan Museum Manusia Purba Sangiran, Dulu, Kini dan Esok”. Sosialisasi Hasil penelitian Arkeologi di Kompleks Situs Sangiran. Solo. Tidak terbit.
Widianto, Harry, 2011. Nafas Sangiran Nafas Situs-Situs Hominid. Jakarta: Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Widianto, Harry. Truman Simanjuntak. 2009. Sangiran Menjawab Dunia. Jakarta: Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumber Online:
www.gayahidup99, diunduh tangal 28 Februari 2015 pukul 09.51 WIB.