KAMPANYE KESADARAN MASYARAKAT MENGENAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010

Main Article Content

Yosua Adrian Pasaribu

Abstract

Law Number 11 of 2010 Concerning Cultural Conservation commands people to register their object, building, structure, site, or area which have significant values for the history, science, education, religion, and/or culture to regency/municipal governments for feasibility study as cultural heritage. In order to implement the law, since 2013 the government has conducted socialization to 69% of local governments. However, the responds from regency/municipal governments in terms of organizing cultural heritage registration for public is relatively low. By the end of 2017, there have only been 13.5% of local governments with certified heritage experts and only 4% of local governments that have established cultural heritages. To date, there is none regency/municipal government that has organized cultural heritage registration for public. The purpose of this study is to find solution so that the central government can urge the regency/municipal governments to organize cultural heritage registration for public. This research used literature study to get data about the socialization that have been conducted previously. The literature study was also in form of theoretical review about public awareness campaigns principles and cultural heritage preservation. The result of this study is a recommendation for the central government to organize public awareness campaign about cultural conservation.


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya mengamanatkan masyarakat untuk mendaftarkan benda, bangunan, struktur, situs atau kawasan mereka yang memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk ditetapkan atau tidak ditetapkan sebagai cagar budaya. Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut, sejak tahun 2013 pemerintah telah menyosialisasikan pelestarian cagar budaya kepada 69% pemerintah daerah. Namun demikian, respon pemerintah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan pendaftaran cagar budaya milik masyarakat masih relatif rendah. Hingga akhir tahun 2017, hanya terdapat 13.5% pemerintah daerah yang memiliki Tim Ahli Cagar Budaya bersertifikat dan 4% pemerintah daerah yang telah menetapkan cagar budaya. Hingga tulisan ini dibuat belum ada pemerintah kabupaten/kota yang menyelenggarakan pendaftaran koleksi/properti milik masyarakat untuk ditetapkan sebagai cagar budaya. Permasalahan kajian ini adalah bagaimana pemerintah pusat dapat mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk menyelengarakan pendaftaran cagar budaya milik masyarakat. Kajian dalam artikel ini menggunakan kajian kepustakaan terhadap data sosialisasi pendaftaran cagar budaya yang pernah dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Kajian kepustakaan juga berupa tinjauan teoretis mengenai prinsip-prinsip membangkitkan kesadaran masyarakat secara umum dan terhadap pelestarian cagar budaya secara khusus. Hasil kajian mengusulkan agar pemerintah Pusat menyelenggarakan Kampanye Pelestarian Cagar Budaya dengan menggunakan metode kampanye kesadaran masyarakat.

Article Details

How to Cite
Pasaribu, Y. A. (2023). KAMPANYE KESADARAN MASYARAKAT MENGENAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010. KALPATARU, 27(1), 15–30. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/kalpataru/article/view/2664
Section
Articles

References

Anonim. 1992. Undang Undang No.5 Tahun Tentang Benda Cagar Budaya.

---------. 2010. Undang-Undang No.11 Tahun Tentang Cagar Budaya.

---------. 2014. Undang Undang No.23 Tahun Tentang Pemerintah Daerah.

Azjen, I, and Icek Ajzen. 1991. “The Theory of Planned Behavior.” Organizational Behavior and Human Decision Processes 50 (2): 179–211. https://doi.org/10.1016/0749-5978(91)90020-T.

Birch, Jennifer. 2006. “Public Archaeology and The Cultural Resource Management Industry in Southern Ontario.” Carleton University, Ottawa, Ontario. Bloomfield, Cindy, Rachael K Bommarito,Benjamin Butler, Kyle R Hawkey, Michelle W. Kuhl, Jennifer Rea, Jessie, H. Rudi, Michelle D. Sherman, and Timothy Shortreed. 2015. “Public Awareness Campaigns,” no. July: 1–50.

Bouder, Scarlett. 2013. “Critical Components for Public Awareness Campaigns.”Advocacy Unleashed.

Coffman, Julia. 2002. “Public Communication Campaign Evaluation.” Harvard Family Research Project, 1–42.

Grima, Reuben. 2009. “A Reply to ‘ What Is Public Archaeology ?’” 1 (Grima 2004): 2009–10. https://doi.org/10.5334/pp.10.

Hartatik. 2014. “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi: Sebuah Restrospeksi." Naditira Widya 8 (2): 95–104.

Madden, T. J., P. S. Ellen, and I. Ajzen. 1992. “A Comparison of the Theory of Planned Behavior and the Theory of Reasoned Action.” Personality and Social Psychology Bulletin 18 (1): 3–9. https://doi.org/10.1177/0146167292181001.

Manders, Martijn R, Christopher J Underwood, and Erpbrem Vatcharangkul. 2012. “Unit 17 Public Archaeology Unit 17 Contents.”

Moshenska, Gabriel. 2017. KEY CONCEPTS IN PUBLIC. London: UCL Press. https://doi.org/https://doi.org/10.14324/111. 9781911576419.

Primadhyta, Safyra. 2017. “CORE: Hasil Tax Amnesty Jauh Dari Ekspektasi.” Https://Www.Cnnindonesia.Com/Ekonomi/20170403103842-78-204494/Core-Hasil-Tax-Amnesty-Jauh-Dari-Ekspektasi. 2017. 9 Februari 2018.

Sayers, Richard. 2006. Principles of Awareness-Raising for Information Literacy: A Case Study.

Sheppard, Blair H., Jon Hartwick, and Paul R. Warshaw. 1988. “The Theory of Reasoned Action: A Meta-Analysis of Past Research with Recommendations for Modifications and Future Research.” Journal of Consumer Research 15 (3): 325. https://doi.org/10.1086/209170.

Tim Penyusun. 2012. “Laporan Sosialisasi Pendaftaran Cagar Budaya Bawah Air Dan Masa Kolonial.” Jakarta.

---------. 2013. “Laporan Pembinaan Registrasi Cagar Budaya.” Jakarta.

---------. 2014. “Laporan Workshop Pendaftaran Cagar Budaya.” Jakarta.

Wartha, Ida Bagus Nyoman. 2016. “Manfaat Penting Benda Cagar Budaya Sebagai Peninggalan Sejarah/Arkeologi Untuk Kepentingan Agama, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan (Studi Kajian Budaya). Jurnal Santiaji Pendidikan 6 (2): 189–96.

Weiss, Janet A., and Mary Tschirhart. 1994. “Public Information Campaigns as Policy Instruments.” Journal of Policy Analysis and Management 13 (1): 82. https://doi.org/10.2307/3325092.

Wibowo, Budi Agus. 2014. “Strategi Pelestarian Benda / Situs Cagar Budaya Berbasis Masyarakat.” Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur 8 (1): 58–71.

Sumber gambar

http://www.english-heritage.org.uk, https://www.tn.gov/environment/about-tdec/tennessee-historical-commission.html, https://www.tripadvisor.co.id, https://es.foursquare.com

http://www.mackaystrategic.com.au/cultural-tourism/, http://www.whig.com/20160920/quincy-agateway-community-for-lincolnnational-heritage-area, https://www.visitjacksoncountyky.org/campgrounds