Pengaruh Penambahan Kamper sebagai Aditif terhadap Karakteristik dan Emisi Gas Buang Mesin Berbahan Bakar Bensin
Main Article Content
Abstract
Abstract
The automotive industry, synonymous with motorized vehicles, has experienced rapid development, and every motorized vehicle requires fuel as its power source. To ensure optimal engine performance, some individuals add additives to fuel using camphor. Research on camphor as a fuel additive is not new, as it has been studied by several researchers before, although with the use of premium gasoline in previous studies. In this study, we observed a different type of fuel, namely "pertalite," and conducted tests to assess camphor's solubility in pertalite, variations in octane number, and their impact on exhaust gas emissions. Therefore, the study aimed to understand the effects of camphor addition on the increase in octane number, changes in fuel characteristics, camphor dissolution time, and emissions from exhaust gas. The study involved varying camphor additions from 1 to 8% in pertalite fuel. The results of the study indicate that the use of camphor as a fuel additive in pertalite fuel does not have a negative impact on the environment in terms of exhaust gas emissions. However, it is not fuel-efficient due to the minimal increase in octane number, only rising from 90 to 90.4 (with an 8% camphor addition). Furthermore, it causes fluctuations in vapor pressure, ranging from 45 to 58.8 kPa, which can affect the combustion process in the chamber. On the other hand, the dissolution time of camphor is relatively long, requiring 5–26 minutes for concentrations of 1–8%, making it inefficient. The study results are expected to provide initial insights for developing other additives, such as alcohol, which is a renewable and safe chemical.
Abstrak
Industri otomotif yang identik dengan kendaraan bermotor mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan setiap kendaraan bermotor membutuhkan bahan bakar sebagai pengeraknya. Agar performa mesin tetap terjaga baik, ada sebagian masyarakat menambahkan aditif ke dalam bahan bakar menggunakan kamper. Penelitian terkait kamper sebagai aditif bahan bakar bukanlah hal baru, karena telah dilakukan riset oleh beberapa peneliti sebelumnya, tetapi menggunakan bahan bakar jenis premium. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan menggunakan bahan bakar yang berbeda yaitu jenis pertalite, serta melakukan pengujian kelarutan kamper ke dalam pertalite, perubahan karakteristik, bilangan oktana, serta pengaruhnya terhadap emisi gas buang. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh penambahan kamper terhadap peningkatan bilangan oktana, perubahan karakteristik bahan bakar jenis pertalite, waktu pelarutan kamper, dan emisi pada gas buang. Pengamatan dilakukan dengan memvariasikan penambahan kamper sebesar 1–8% pada bahan bakar pertalite. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan aditif berupa kamper pada bahan bakar pertalite tidak memiliki dampak negatif terhadap lingkungan terkait emisi gas buang, tetapi tidak ekonomis karena peningkatan bilangan oktana yang dihasilkan sangat kecil yaitu hanya meningkat dari 90 menjadi 90,4 (pada penambahan kamper sebanyak 8%). Selain itu berakibat fluaktiatif terhadap tekanan uap yaitu dari 45 menjadi 58,8 kPa, selanjutnya turun lagi dibawah 58,8 kPa, yang mana akan mempengaruhi proses pembakaran pada ruang bakar. Pada sisi yang lain, waktu pelarutan kamper tergolong lama karena membutuhkan waktu 5–26 menit untuk kadar 1–8%, sehingga menjadi tidak efisien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal untuk pengembangan aditif yang lain seperti alkohol yang merupakan bahan kimia yang dapat diperbarui dan aman.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.