Prediksi Timbulan Ampas Teh dari Rumah Makan dan Gerai di Kota Pekanbaru
Main Article Content
Abstract
Waste from restaurants is not only food waste but also tea grounds, which have sustainable potential. Tea grounds from restaurants and beverage outlets will increase the amount of tea grounds generated in Pekanbaru. This study aims to calculate and predict the generation of tea waste collected from restaurants and beverage outlets in Pekanbaru City. Restaurants and beverage outlets were selected in this study using Cluster Random Sampling. The Slovin method was used to estimate the number of samples needed. Multiple linear regression analysis was used to test how much influence the number of cups sold per day with the dose of tea used, the category of tea used, temperature, humidity, and rainfall on the amount of tea dregs. The average tea dregs in Pekanbaru City is 61 g/cup, where 79% of the dregs come from tea powder and tea bags contribute 21%. The linear regression model shows that variables that are significantly related to tea dregs include measure per cup (53%), temperature (17%), humidity (6%), cup size (5%), and rainfall (2%), while the number of cups and tea category are not significant. The calculated R2 is 0.844, which means that the proposed model can explain about 84.4% of the variation in the amount of tea dregs generated by restaurants and beverage outlets. The model accuracy test indicated a well-performing model with Mean Absolute Error (MAE), Root Mean Square Error (RMSE), and Mean Absolute Perception Error (MAPE) values of 6.39, 7.06, and 0.82, respectively. In addition to being a source of inspiration for further research in optimizing the use of tea grounds, this invention also has the potential to have a positive impact on the wider community by promoting utilization as a valuable resource.
Abstrak
Limbah dari rumah makan tidak hanya berupa sisa makanan, tetapi juga ampas teh, yang memiliki potensi yang berkelanjutan. Ampas teh dari rumah makan dan gerai minuman akan meningkatkan timbulan jumlah ampas teh yang dihasilkan di Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan memprediksi timbulan ampas teh yang dikumpulkan dari rumah makan dan gerai minuman di Kota Pekanbaru. Rumah makan dan gerai minuman yang dipilih dalam penelitian ini menggunakan Cluster Random Sampling. Metode Slovin digunakan untuk mengestimasi jumlah sampel yang dibutuhkan. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh jumlah cup yang terjual per hari dengan takaran teh yang digunakan, kategori teh yang digunakan, suhu, kelembaban, dan curah hujan terhadap jumlah ampas teh. Rata-rata ampas teh di Kota Pekanbaru adalah sebesar 61 g/cup, yaitu 79% ampas berasal dari teh bubuk dan teh celup berkontribusi sebesar 21%. Model regresi linear menunjukkan bahwa Variabel yang berhubungan secara signifikan terhadap ampas teh diantaranya takaran per cup (53%), suhu (17%), kelembaban (6%), ukuran cup (5%), dan curah hujan (2%), sedangkan jumlah cup dan kategori teh tidak signifikan. Hasil perhitungan R2 adalah sebesar 0,844, yang berarti model yang diusulkan dapat menjelaskan sekitar 84,4% variasi dalam jumlah ampas teh yang dihasilkan oleh rumah makan dan gerai minuman. Uji akurasi model mengindikasikan model dengan kinerja yang baik dengan nilai Mean Absolute Error (MAE), Root Mean Square Error (RMSE), dan Mean Absolute Perception Error (MAPE) secara berturut-turut sebesar 6,39, 7,06, dan 0,82. Selain menjadi sumber inspirasi bagi riset selanjutnya dalam mengoptimalkan penggunaan ampas teh, penemuan ini juga berpotensi memberikan dampak positif bagi masyarakat luas dengan mempromosikan pemanfaatan sebagai sumber daya yang bernilai.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.