Peran Jalur Hijau Jalan dalam Mereduksi PM10 di Jalan Tol Bertingkat
Main Article Content
Abstract
Increased traffic volume in Indonesian cities exacerbates air pollution, posing health risks due to vehicle emissions like PM10. To mitigate this, optimizing road green belts is crucial. The purpose of this study was to determine the role of road green belts in reducing PM10 concentrations caused by motor vehicle emissions on multilevel toll roads. This study was conducted on the green belt of the Jakarta-Cikampek KM35A toll road. The concentration of PM10 were measured at a distance of 0, 10, and 30 meters from the roadside using a digital air quality detector. Measurements were taken on roads with and without roadside green belts. The research results indicate a significant difference in PM10 concentration between vegetated plots and open area plots, with the open area plots showing higher PM10 concentrations compared to the vegetated plots. The presence of green belts has a positive impact on reducing PM10 concentrations due to their ability to adsorb particulate pollutants. The presence of vegetation can reduce the average PM10 concentration by 4.91% on roadside green belts that have a width of 30 meters. The research results obtained are expected to be a reference for the government and PT Jasa Marga in planning the arrangement of green belts on multilevel toll roads.
Abstrak
Peningkatan volume lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia meningkatkan pencemaran udara, sehingga menimbulkan resiko kesehatan akibat emisi kendaraan seperti PM10. Untuk mengatasi hal ini, pengoptimalan jalur hijau jalan sangatlah penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran jalur hijau jalan dalam mengurangi konsentrasi PM10 yang disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor pada jalan tol bertingkat. Penelitian ini dilaksanakan di jalur hijau jalan tol Jakarta-Cikampek KM35A. Konsentrasi PM10 diukur pada jarak 0, 10, dan 30 meter dari tepi jalan menggunakan air quality detector digital. Pengukuran dilakukan di jalan dengan dan tanpa jalur hijau pada bagian tepi jalan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan konsentrasi PM10 antara plot bervegetasi dan plot area terbuka, dengan plot area terbuka menunjukkan konsentrasi PM10 yang lebih tinggi daripada plot bervegetasi. Keberadaan jalur hijau memiliki dampak positif dalam mengurangi konsentrasi PM10 karena kemampuannya dalam menjerap polutan partikel. Adanya vegetasi dapat menurunkan rata-rata konsentrasi PM10 sebesar 4,91% pada jalur hijau yang memiliki lebar 30 meter. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan PT Jasa Marga dalam merencanakan penataan jalur hijau di jalan tol bertingkat
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.