Analisis Carbon Footprint pada Jasa Akomodasi Pariwisata di Kabupaten Badung, Bali

Main Article Content

I Gusti Ngurah Made Wiratama
Ni Luh Widyasari
I Gede Oka Darmayasa

Abstract

Everyone who performs daily activities that require energy will produce carbon dioxide (CO2) emissions. The more activities are carried out, the more energy is used, and thus, the greater the carbon footprint produced. Badung Regency is the center of gravity tourism in Bali. The tourism sector in Badung Regency has been consistently growing over the years. The development of tourism in Badung Regency has environmental implications. The objectives of this research are to identify the carbon footprint values ​​in tourism accommodation services and to analyze the factors influencing the carbon footprint values ​​in tourism accommodation services. The study was conducted in Badung Regency, Bali Province, with a sample of 60 villas selected using the simple random sampling technique. The first research objective involves calculating the carbon footprint based on IPCC guidelines, while the second objective is analyzed through multiple linear regression analysis. The research findings indicate that the primary carbon footprint amount is 25.71 kg CO2-eq/month, or an average of 8.57 kg CO2-eq/month per sub-district. The secondary carbon footprint is 10,520.73 kg CO2-eq/month, or an average of 3,506.91 kg CO2-eq/month. The total carbon footprint of tourism accommodation services is 10,546.45 kg CO2-eq/month, with an average of 3,515.48 kg CO2-eq/month. The correlation coefficient between independent and dependent variables is 80.90%, and the contribution of the independent variables R2 (X1, X2, and X3) to the dependent variable (Y) is 65.50%. The factor that most influences the carbon footprint is the number of villa appliances that use LPG (X2), which is 41.30%.


Abstrak


Setiap orang yang melakukan aktivitas sehari-hari memerlukan energi dan akan menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2). Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, semakin banyak energi yang digunakan, dan dengan demikian semakin besar carbon footprint yang dihasilkan. Kabupaten Badung merupakan pusat tujuan pariwisata Bali. Perkembangan pariwisata di Kabupaten Badung terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Perkembangan pariwisata di Kabupaten Badung akan berdampak pada kondisi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi nilai jejak karbon pada jasa akomodasi pariwisata dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi nilai jejak karbon pada jasa akomodasi pariwisata. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Badung, Provinsi Bali dengan sampel sebanyak 60 vila dan dipilih dengan teknik simple random sampling. Analisis tujuan penelitian yang pertama yaitu menghitung jejak karbon dengan berpedoman pada IPCC, sedangkan tujuan penelitian yang kedua dianalisis dengan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa jumlah carbon footprint primer adalah 25,71 kg CO2-eq/bulan atau dengan rata-rata setiap kecamatan adalah 8,57 kg CO2-eq/bulan. Carbon footprint sekunder adalah 10.520,73 kg CO2-eq/bulan atau dengan rata-rata 3.506,91 kg CO2-eq/bulan. Carbon footprint total jasa akomodasi pariwisata sebesar 10.546,45 kg CO2-eq/bulan atau dengan rata-rata 3.515,48 kg CO2-eq/bulan. Koefisien korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat adalah sebesar 80,90% sedangkan kontribusi pengaruh variabel bebas R2 (X1, X2, dan X3) terhadap variabel terikat (Y) sebesar 65,50%. Faktor yang paling memengaruhi carbon footprint adalah jumlah peralatan vila yang menggunakan LPG (X2) yaitu sebesar 41,30%

Article Details

How to Cite
Wiratama, I. G. N. M., Widyasari, N. L., & Darmayasa, I. G. O. (2025). Analisis Carbon Footprint pada Jasa Akomodasi Pariwisata di Kabupaten Badung, Bali. Jurnal Teknologi Lingkungan, 26(1), 031–039. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/JTL/article/view/3626
Section
RESEARCH ARTICLES