Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Digital Shoreline Analysis System untuk Mendukung Mitigasi Pesisir Kota Pekalongan, Jawa Tengah

Main Article Content

Alfyah Edina Endarsih
Anis Kurniasih
M. Rokhis Khomarudin

Abstract

ABSTRACT


Shoreline changes in the form of abrasion or accretion often occur in coastal area due to dynamic natural processes. The northern coastal area of Pekalongan City is one the areas that has been facing significant abrasion, resulting in land loss along the coast. This abrasion process gradually damages the coastal embankments, allowing seawater to inundate inland areas so that tidal flood area expands and begins to encroach on residential areas. Therefore, research about shoreline changes is necessary as one of the mitigation approaches. This study aims to map shoreline changes in Pekalongan City from 2016 to 2022, analyze the values of these changes, and identify the causes in order to determine appropriate mitigation. Monitoring of these changes is conducted through remote sensing methods using Sentinel-2 images by applying threshold values to extract coastlines. The rate of shoreline change is subsequently calculated using Digital Shoreline Analysis System (DSAS) and validated with field conditions through direct observation surveys. The results showed that Pekalongan City experienced significant shoreline changes from 2016 to 2022. Maximum abrasion occurred in Bandengan with an average erosion of 79.5 m, while maximum accretion occurred in Panjang Wetan with an average addition of 3.88 m. Abrasion is the dominant process with a rate of change of 3.95 to 4.02 m/year. The main factor causing abrasion is the interaction between sedimentation with waves, ocean currents and wind. The construction of appropriate types of coastal protection can reduce wave energy and control ocean currents, protecting the coast from abrasion caused by sedimentation.


ABSTRAK


Perubahan garis pantai dalam bentuk abrasi maupun akresi sering terjadi di lingkungan pesisir yang disebabkan oleh adanya proses alam yang dinamis. Daerah pesisir utara Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah yang mengalami abrasi signifikan yang berdampak pada hilangnya lahan di sekitar pantai. Proses abrasi tersebut perlahan menyebabkan kerusakan tanggul pantai yang membuat air laut masuk ke daratan sehingga area genangan banjir rob semakin meluas dan mulai merambah ke permukiman. Oleh sebab itu, penelitian tentang perubahan garis pantai penting dilakukan sebagai salah satu upaya mitigasi bencana abrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan garis pantai di Kota Pekalongan tahun 2016–2022, menganalisis nilai perubahan garis pantai, dan mengidentifikasi penyebab perubahan garis pantai sehingga dapat diketahui langkah mitigasi yang tepat. Pemantauan perubahan ini dilakukan dengan metode penginderaan jauh menggunakan citra Sentinel-2 yang dilakukan thresholding untuk mengekstrasi garis pantai. Laju perubahan garis pantai tersebut selanjutnya dihitung menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dan divalidasi dengan kondisi lapangan melalui survei pengamatan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Pekalongan mengalami perubahan garis pantai cukup signifikan pada tahun 2016–2022. Abrasi maksimum terjadi di Kelurahan Bandengan dengan pengikisan rata-rata 79,5 m, sementara akresi maksimum terjadi di Kelurahan Panjang Wetan dengan penambahan daratan rata-rata 3,88 m. Abrasi menjadi proses dominan dengan laju perubahan 3,95 hingga 4,02 m/tahun. Faktor utama penyebab terjadinya abrasi adalah interaksi antara sedimentasi dengan gelombang, arus laut, dan angin. Pembangunan jenis pelindung pantai yang sesuai dapat mengurangi energi gelombang dan mengendalikan arus laut sehingga dapat melindungi pantai dari abrasi yang disebabkan oleh sedimentasi.

Article Details

How to Cite
Endarsih, A. E., Kurniasih, A., & Khomarudin, M. R. (2025). Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Digital Shoreline Analysis System untuk Mendukung Mitigasi Pesisir Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Jurnal Teknologi Lingkungan, 26(1), 019–030. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/JTL/article/view/3960
Section
RESEARCH ARTICLES