Analysis of Sustainable Development in the Sarbagita Area
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Provinsi Bali memiliki kawasan metropolitan yang disebut dengan Kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan). Sektor pariwisata menjadi sektor terbesar yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan di Kawasan Sarbagita. Kontribusi positif dari sektor pariwisata terhadap perekonomian di Kawasan Sarbagita berbanding terbalik dengan kondisi dari aspek sosial dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan serta merumuskan strategi pembangunan berkelanjutan di kota dan kabupaten yang ada pada Kawasan Sarbagita. Metode yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif dan studi literatur. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis tren, perhitungan indeks keberlanjutan, dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten/Kota yang ada di Kawasan Sarbagita cenderung mengarah pada tidak berkelanjutan. Hal tersebut ditandai dengan belum seimbangnya ketiga aspek berkelanjutan, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kinerja ekonomi dan lingkungan di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan cenderung mengalami penurunan, sedangkan kinerja sosial cenderung stagnan selama periode 2017–2019. Kinerja aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan di Kabupaten Gianyar cenderung stagnan selama kurun waktu 2017–2019. Strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di Kawasan Sarbagita adalah dengan meningkatkan peran Desa Adat. Desa Adat telah terbukti berhasil memberikan dampak positif terhadap pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Abstract
The Bali Province has a metropolitan area called the Sarbagita Area (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan). The tourism sector is the largest sector that influences financial performance in the Sarbagita Area. The positive contribution of the tourism sector to the economy in the Sarbagita Area is inversely proportional to the conditions from the social and environmental aspects. This research aims to analyze economic, social, and environmental aspects and formulate sustainable development strategies in cities and districts in the Sarbagita Area. The method used is a quantitative approach and literature study. The analysis techniques used are trend analysis, sustainability index calculation, and descriptive. The results of the study show that the regencies/cities in the Sarbagita Area tend to lead to unsustainability. This is indicated by the unbalanced three aspects of sustainability, namely economic, social, and environmental. Economic and environmental performance in Denpasar City, Badung Regency, and Tabanan Regency tended to decline, while social performance tended to stagnate during the 2017–2019 period. The performance of economic, social, and environmental aspects in Gianyar Regency tends to be stagnant during the 2017–2019 period. The strategy that can be implemented to achieve sustainable development in the Sarbagita Area is increasing the role of Adat Villages. Adat Villages have been proven successful in providing a positive impact on economic, social, and environmental development.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.