PENGARUH HAMBATAN TARIF DAN SPS PADA PERDAGANGAN PERTANIAN INDONESIA DENGAN NEGARA G-20
DOI:
https://doi.org/10.55981/bilp.2023.12Keywords:
Komoditas Pertanian, Anggota G-20, Model Gravity, SPS, TarifAbstract
Pemerintah berupaya meningkatkan kinerja neraca perdagangan internasional Indonesia, salah satunya dari sektor pertanian ke negara anggota G-20. Upaya tersebut tidak mudah karena negara anggota G-20 merupakan pasar yang menarik bagi negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberlakuan kebijakan tarif dan Non Tariff Measures (NTMs) khususnya kebijakan Sanitary dan Phytosanitary (SPS) terhadap komoditas pertanian di negara anggota G-20, mengestimasi model aliran perdagangan, dan menganalisis pengaruh kebijakan tarif dan SPS pada aliran perdagangan pertanian antara Indonesia dan negara anggota G-20. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel yang terdiri dari 18 negara anggota G-20 selama 20 tahun yang dianalisis menggunakan model gravity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel GDP Indonesia, GDP negara mitra, populasi negara mitra, tarif impor Indonesia dan SPS Indonesia menjadi faktor yang berpengaruh secara signifikan. Organisasi G-20 dapat mendiskusikan dan mempertimbangkan kebijakan penurunan tarif impor dan menerapkan aturan penerapan SPS yang adil bagi seluruh anggota G-20, sehingga tidak hanya melindungi keamanan dan kesehatan, namun juga dapat meningkatkan perdagangan antar negara anggota.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 endang pudji astuti, Rita Nurmalina, Amzul Rifin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.