KARATERISTIK MUTU BRIKET ARANG DARI LIMBAH KAYU KEMIRI, TEMPURUNG KELAPA DAN TONGKOL JAGUNG
Main Article Content
Abstract
Potensi tanaman kemiri di Nusa Tenggara Barat mencapai 2.254,10 hektar begitu pula juga dengan kelapa dan jagung, luas area kelapa bisa mencapai 46 ribu ha di tahun 2021 dan luas area jagung bisa mencapai 91 ribu ha di tahun 2020. Berdasarkan potensi tersebut tentu akan menghasilkan limbah, maka perlu upaya mengelola limbah tersebut agar dapat dikelola kembali dengan cara dijadikan sebagai bahan baku briket arang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu briket arang dari limbah tongkol jagung, tempurung kelapa dan cangkang kemiri dengan melakukan uji proximate serta menentukan kelayakan penggunaannya sebagai bahan bakar alternatif berdasarkan standar SNI 01-6235-2000. Metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan jenis bahan baku dan 3 kali ulangan. Pengujian kadar air briket arang menunjukan semua briket arang memenuhi standar kecuali pada briket arang tongkol jagung. Pengujian kadar abu briket arang menunjukan semua briket arang tidak memenuhi Standar SNI 01-6235-2000 tetapi masuk dalam standar Amerika kecuali briket arang Campuran Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa tidak memenuhi semua standar mutu. Pengujian kadar zat terbang hanya tongkol jagung yang memenuhi standar SNI 01-6235-2000 dan briket arang lainnya masuk dalam standar Jepang. Pengujian nilai kalor briket arang hanya cangkang kemiri dan tongkol jagung yang memenuhi standar SNI 01-6235-2000. Pengujian kadar karbon terikat briket arang tidak memenuhi standar SNI 01-6235-2000 tetapi masuk dalam standar Jepang, Amerika dan Inggris. Berdasarkan standar mutu maka briket arang cangkang kemiri dan tongkol jagung layak digunakan karena memiliki nilai kalor dan karbon terikat masuk dalam standar SNI 01-6235-2000
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.