Perjuangan Tuan Guru Bangkol dalam Suku Sasak: Analisis Representasi Tokoh dalam Naskah Babad Praya Koleksi Museum NTB
DOI:
https://doi.org/10.55981/tambo.2025.8948Keywords:
Babad Praya, Guru Bangkol, representation, tarikatAbstract
Babad Praya is a classic Lombok manuscript that tells the struggle of the Sasak Praya tribe to escape the rule of Karangasem Bali. An important character in this story is Tuan Guru Bangkol. This study discusses Tuan Guru Bangkol as a representation of Sasak tribal warrior figures in Babad Praya. This study aims to describe the role of Tuan Guru in the social life of the Sasak people and focuses on the resistance of Tuan Guru Bangkol as the warlord of Praya II in 1891-1894. The main source of data for this research is the transliteration of the Babad Praya manuscript by Lalu Gde Suparman. Furthermore, in reviewing the text, descriptive qualitative research methods are used with the representation theory approach of Jacob Sumardjo and Stuart Hall. The results of this study show that Tuan Guru Bangkol played an important role in liberating the Sasak community of Lombok from the rule of Karangasem. Tuan Guru Bangkol is a representative of fighters who have a major role in the resistance of the Sasak people against Karangasem. He acted as a warlord as well as the leader of the Qadiriyah wa Naqsabandiyah tarikat.
References
Agung, Anak Agung Ketut. (1992). Kupu-Kupu Kuning yang Terbang di Selat Lombok: Lintasan Sejarah Karangasem (1661-1950). Denpasar: Upada Sastra.
Anwar, M Khoiril. (2016). “Peran Ulama di Nusantara dalam Mewujudkan Harmonisasi Umat Beragama.” Fikrah 4(1): 80.
Baried, Siti Baroroh dkk. (1994). Pengantar Teori Filologi. Cetakan II. ed. Fadlil Munawwar Manshur dan Sudibyo. Yogyakarta: Badan Penelitian dan Publikasi Fakultas (BPPF) Seksi Filologi, Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.
Basuki, Sulistyo. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.
Cavallaro, Dani. (2004). Critical and Cultural Theory. Terjemahan. ed. Laily Rahmawati. Yogyakarta: Niagara.
Dahlan, Ahmad Zaini. (2011). “Tarekat Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Dalam Dakwah Islamiyah.” Universitas Islam Negeri Malang.
Darusuprapta. (1980). Penulisan Sastra Sejarah di Indonesia: Tinjauan Percobaan tentang Struktur Tema dan Fungsi. Leiden: Morsweg.
Ediyono, Suryo, Tri Yanti Nurul Hidayati, dan Muhammad Ridwan. (2019). “The Pagah Praya Struggle Inside The Rebellion Of Praya Community: A Historical And Anthropological Review.” IJSSHE-International Journal of Social Sciences 3(1).
Fakihuddin, Lalu. (2018). “Relasi Antara Budaya Sasak Dan Islam: Kajian Berdasarkan Perspektif Folklor Lisan Sasak.” SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1(Nomor 2): 89–105.
Fitriani, Mohamad Iwan. (2016). “Kepemimpinan Kharismatis-Transformatif Tuan Guru Dalam Perubahan Sosial Masyarakat Sasak-Lombok Melalui Pendidikan.” Al-Tahrir Volume 16(No 1): 176–95.
Hall, Stuart. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: Sage Publication.
Huda, Ahmad Sifaul. (2018). “Sejarah Perkembangan Tarekat Qadiriyah di Kecamatan Buaran, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 1956-2016.” Thesis. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Jamaluddin. (2005). “Sejarah Tradisi Tulis dalam Masyarakat Sasak Lombok.” Ulumuna Volume IX Edisi 16(Nomor 2): 369–84.
Kartodirdjo, Sartono. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mangunsuwito. (2002). Kamus Bahasa Jawa: Indonesia – Jawa. Bandung: Yrama Widya.
Perjuangan Tuan Guru Bangkol dalam Suku Sasak:.....
14
Monografi Daerah Nusa Tenggara Barat Jilid 1. (1977). Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Mulyati, Sri. (2004). Mengenal dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Prawiroatmodjo, S. (1980). Jilid I Bausastra Jawa-Indonesia . Jakarta: Haji Masagung.
Putra, Heddy Shri Ahimsa. (2012). Strukturalisme Levi-Strauss: Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press.
Sa’i, Muhammad. (2016). “Perlawanan Congah Praya Terhadap Raja Karangasem Lombok (Analisis Sosio-Historis Pemberontakan Praya Tahun 1891).” : 41–62. https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/cordova/article/view/1092/572 (Juni 14, 2023).
Stokes, J. 2006. How to do media and cultural studies: panduan untuk melakukan penelitian dalam kajian media dan budaya. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Sumardjo dan Saini K. M. (1997). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Sumardjo, Jacob. (1983). “Sastra Poedjangga Baroe”. Basis XXXII (7): 242-256
Suparman, Gede Lalu. (1994). Babad Lombok. Jakarta.
Suparman, Gede Lalu. (1994). Babad Praya. Jakarta.
Teeuw. (1958). “Lombok, En Dialect Geografisch Studie”. VK.1. Dell XXV, S. Gravenh ge, Martinus Nijhoff.
Tohri, Ahmad, dan Abdul Rasyad. (2020). 2 Journal of Asian Social Science Research Sasak People’s Resistance Against Mataram-Karangasem and Dutch Colonial Rulers: The Role of Tuan Guru Umar Kelayu. http://jassr.cassr.web.id.
Udin, M. S. (2018). Multifungsi Peran Tuan Guru Dalam Masyarakat Lombok. ed Bustami Saladin. Mataram: Sanabil
van Bruinessen, Martin. (1994). Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia. Bandung: Mizan
Wacana, Lalu. (1978). Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat. ed. M Soenjata Kartadarmanja dan Sutrisno Kutoyo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.
Wahyuni, Yuli. (2015). “Representasi Identitas Tokoh K.H Ahmad Dahlan Dalam Film Sang Pencerah.” Thesis. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Pascasarjana Ilmu Susastra Universitas Indonesia.
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

