MAKARA PADA MASA SRIWIJAYA
Main Article Content
Abstract
Śrīvijaya was one of the big kingdoms in Indonesia in 7th - 12th Centuries CE. Remains of temples from the Śrīvijaya period are distributed in several areas, from Muara Jambi in Jambi, Muara Takus in Riau, Bumiayu in South Sumatera, up to the several temple complexes of Padang Lawas in North Sumatera. Makara is one element of the temple which is usually paired with kala. This paper will discuss Makaras from Śrīvijaya period that have specific characteristics compared to Makaras at the ancient Matarām, although there are also some similarities to those in Java.
Śrīwijaya merupakan salah satu kerajaan besar di Indonesia pada abad ke-7-12 M. Tinggalan bangunan suci dari masa Śrīwijaya tersebar di beberapa kawasan, yaitu Muara Jambi di Jambi, Muara Takus di Riau, Bumiayu di Sumatera Selatan, hingga beberapa kelompok bangunan suci Padang Lawas di Sumatera Utara. Makara merupakan salah satu unsur bangunan candi yang biasanya berpasangan dengan kala. Tujuan penulisan ini adalah ingin mengetahui ciri-ciri makara dari masa Śrīwijaya dengan cara membandingkannya dengan makara-makara dari candi masa Matarām Kuno. Dari hasil penelitian selama ini diketahui bahwa makara Śrīwijaya mempunyai ciri tersendiri, meskipun tidak menafikan adanya beberapa kesamaan dengan makara dari masa Matarām Kuno tersebut.
Article Details
This work is licensed under CC BY-NC-SA 4.0
Authors whose articles are getting published must agree with the following rules:
- Publication rights for all contents published in Kalpataru Journal (printed and online versions) belong to The Board of Directors with acknowledgment of the authors (morale right still belongs to the author)
- Legal formal regulation for digital access to electronic journal follows the rule of Creative Commons license Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), which means Kalpataru Journal is a non-commercial publication, holds the right to keep, format, and manage the articles into the database, maintain, and publish articles
- Published articles both in printed and online versions are accessible for all purposes of education, research, and library archives. The board of directors is not responsible for any violations of the copyrights outside those purposes.
References
Hardiati, Endang Sri. 2007. “Seni Arca dan Pola Hias Percandian Bumiayu”, dalam Tabir Peradaban Sungai Lematang. Hal. 80-95. Palembang: Balar Palembang.
---------. 2010. “Sisa-sisa keindahan Pola Hias percandian Bumiayu, Sumatera Selatan”, dalam Pentas Ilmu di Ranah Budaya Sembilan Windu Prof. Dr. Edi Sedyawati. Hal. 753-770. Denpasar: Pustaka Larasan dan Tembi Rumah Budaya.
Mundardjito. 1986. “Metode Induktif- Deduktif“, dalam Penelitian Arkeologi Indonesia”, PIA IV. Jakarta: Puslit Arkenas.
Mulia, Rumbi. 1982. “Perbandingan Yaksa dan Dvarapala dari Padang Lawas dengan Arca/Relief Sejenis di Asia Tenggara”. Pertemuan Ilmiah Arkeologi.
II. Hal. 141-151. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 1993. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka.
Rahardjo, Supratikno. 2002. Peradaban Jawa Dinamika Pranata Politik, Agama, dan Ekonomi Jawa Kuno. Jakarta: Komunitas Bambu.
Satari, Sri Soejatmi. 2002. “Sebuah Situs Hindu di Sumatera Selatan: Temuan Kelompok Candi dan Arca di Bumiayu”. 25 Tahun Kerjasama Pusat Penelitian Arkeologi dan École française d’Extrême-Orient. Hal. 113 -132. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi, École française d’Extrême- Orient bekerja sama dengan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.
Soedewo, Ery, Andri Restiyadi, Repelita Wahyoe Oetomo. 2012. Jejak Peradaban Hindu-Buddha di DAS Batang Gadis Kab. Mandailing, Sumatera Utara. Laporan Penelitian Arkeologi. Medan: Balar Medan, tidak terbit.
Soekmono R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II. Yogyakarta: Kanisius.
Susetyo, Sukawati. 2007. “Permukiman di Lingkungan Kompleks Percandian Bumiayu”, dalam Tabir Peradaban Sungai Lematang. Kajian Sriwijaya di Situs Candi Bumiayu. Hal.127-144. Palembang: Balar Palembang.
Susetyo, Sukawati. 2010. “Kepurbakalaan Padang Lawas, Sumatera Utara: Tinjauan Gaya Seni Bangun, Seni Arca dan Latar Keagamaan”. Thesis. Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Depok: tidak terbit.
Tanudirjo, Daud Aris. 1998-1999. Ragam Metode Penelitian Arkeologi dalam Skripsi Karya Mahasiswa Arkeologi Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta: Fak. Sastra UGM.
Utomo, Bambang Budi. 2001. “Kerajaan- kerajaan Kuno di sekitar Selat Malaka dalam Konteks Regional”, Proceeding EHPA Mencermati Nilai Budaya Masa Lalu dalam Menatap Masa Depan. Hal. 145-159. Jakarta: Proyek Peningkatan Penelitian Arkeologi Jakarta
Utomo, Bambang Budi. 2011. Kebudayaan Zaman Klasik Indonesia di Batanghari. Jambi: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.