MAKNA DI BALIK KEINDAHAN RAGAM HIAS DAN INSKRIPSI MAKAM DI SITUS DEA DAENG LITA KABUPATEN BULUKUMBA

Main Article Content

Makmur

Abstract

Ornament is basically an element deliberately presented to beautify empty spaces on an object or item which then turns into an artificial yet interesting and beautiful artwork. The tomb ornaments in the archipelago show a mixture of Islamic calligraphy and local culture, in the form of gunungan (Meru) and floral ornaments. This study aims to reveal the Islamic culture in the past through a research on the tomb ornaments and inscriptions. Field observation technique and analysis on multiple forms, functions, and meanings of the ornaments and inscriptions were applied in this research to give a more well-defined image about the Islamic culture and teachings integrated with the local culture. Dea Daeng Lita tomb complex has gunungan (Meru) with vine- like ornaments combined with menhir gravestones and dzikr inscriptions. The combination is a reflection of sufism that also shows harmonization of Islam and local culture that established the civilization in Bulukumba.


Ragam hias makam di Nusantara memperlihatkan percampuran, kaligrafi yang dibawah Islam dengan unsur budaya lokal pada pemberian gunungan (meru) dan ragam hias floralistik di makam. Penelitian ini, bertujuan mengungkap kebudayaan Islam pada masa lampau melalui ragam hias dan inskripsi makam. Agar dapat memberikan gambaran, bagaimana kebudayaan dan ajaran Islam terintegrasi dan menyatu kedalam budaya lokal masyarakat. Dalam pencapaiannya digunakan teknik observasi dan analisis dari segi keanekaragaman bentuk, fungsi serta makna ragam hias dan inskripsi. Di kompleks Makam Dea Daeng Lita memperlihatkan paduan jirat gunungan yang terbentuk dari ragam hias sulur-sulur dengan nisan menhir serta inskripsi lafadz zikir dan ketahuidan sebagai refleksi ajaran tasawuf mengambarkan harmonisasi ajaran Islam dengan kebudayaan lokal dalam membentuk peradaban di Kabupaten Bulukumba.


 

Article Details

How to Cite
Makmur. (2023). MAKNA DI BALIK KEINDAHAN RAGAM HIAS DAN INSKRIPSI MAKAM DI SITUS DEA DAENG LITA KABUPATEN BULUKUMBA. KALPATARU, 26(1), 15–26. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/kalpataru/article/view/2650
Section
Articles

References

Ambary, Hasan Muarif. 1998. Menemukan Peradaban Jejak Arkeologi dan Historis Islam Indonesia. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.

Hasanuddin dan Basran Burhan. 2011. “Bentuk Ragam Hias Makam Islam Kuno di Jeneponto”. Jurnal Walennae Volume 13 (1): 85-100.

Hasanuddin. Dkk. 2005. Spektrum Sejarah Budaya dan Tradisi Bulukumba Jilid I. Makasssar: Hasanuddin University Press (LEPHAS).

---------------------. 2007. Spektrum Sejarah Budaya dan Tradisi Bulukumba Jilid II. Makasssar: Media Karya Utama.

Istari. T.M. Rita. 2015. Ragam Hias Candi-Candi di Jawa Motif dan Maknanya. Yogyakarta: Penerbit Kepel Press.

Mahmud. M. Irfan. 2012. Datuk ri Tiro Penyiar Islam di Bulukumba Misi, Ajaran dan Jati Diri. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Rosmawati. 2008. “Kandungan dan Makna Inskripsi pada Makam Kuno Katangka”. Jurnal Walennae. Volume X (14) : 44-61

Simanjuntak. Truman. dkk. 2008. Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.

Somba. Nani. 2011. “Sebaran Lukisan Gua di Wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara dan Faktor Kerusakannya”. Jurnal Walennae Volume 13 (1): 9-16.

Sulistyanto. Bambang. 2015. “Pengantar Editor” dalam buku Ragam Hias Candi-Candi di Jawa Motif dan Maknanya. Yogyakarta: Penerbit Kepel Press.

Tjandrasasmita. Uka. 2009. Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Utomo. Danang Wahyu. 2000. “Pengaruh Tradisi dan Simbol Megalitik pada Makam Kuna Islam di Sulawesi Selatan”. Jurnal Walennae Volume 5 (3): 13-28.

Widyastuti. Endang. 2013. “Kesinambungan Motif Hias Masa Pra-Islam : Studi Kasus pada Mimbar Masjid Kajoran”. Jurnal Purbawidya Volume 2 (1): 25-36.

Zubair, Muhammad. 2011. “Makna dan Fungsi Inskripsi Pada Makam Lajagiru di Bontoala Makassar (Study Arkeo-epigrafi)”. Jurnal Al-Qalam Volume 17 (1): 59-70.