TATA RUANG PEMUKIMAN KOMPLEKS MEGALITIK SITUS TANJUNG ARO
Main Article Content
Abstract
Megalithic Sites in South Sumatra are widely known as Pasemah Megalithic Culture. One of its sites, Tanjung Aro Site in Pagar Alam City, was conducted for research related to find the pattern of community settlement and to reveal the link between land fortifications, potteries, and megalithic structures at the site. This study aims to reconstruct the spatial layout of Tanjung Aro Megalithic Site using survey and excavation methods. The result reveals that various factors such as ecology, belief, safety, and social organization hugely affected the selection of residential location. Other aspects of life such as agriculture, plantations, harvesting forest products, and fishing were also found not too far from their settlements. Stone mortars in the area hinted an agricultural products-related activities. The worshipping activities can also be seen from the distribution of dolmens and flat stones in several areas.
Situs-situs megalitik di Sumatera Selatan biasa dikenal dengan budaya Megalitik Pasemah. Di Situs megalitik Tanjung Aro, Kota Pagar Alam, terdapat kubur batu, benteng tanah, tembikar, dan bangunan-bangunan megalitik lainnya. Sebaran temuan ini mengarah kepada adanya suatu permukiman. Permasalahannya adalah bagaimanakah pola permukiman masyarakat pendukung situs Megalitik Tanjung Aro dan kaitan antara benteng tanah, temuan tembikar, dan bangunan-bangunan megalitik di situs Tanjung Aro. Penelitian ini bertujuan merekonstruksi tata ruang Situs Megalitik Tanjung Aro. Metode penelitian yang dipakai adalah metode survei dan ekskavasi. Hasil penelitian ini adalah informasi adanya pengaruh dari ekologi, kepercayaan, pertahanan/keamanan, dan organisasi sosial terhadap pemilihan lokasi pemukiman. Dalam hal ini berbagai aspek kehidupan yang lain yang berkaitan dengan pertanian, perkebunan, pengambilan hasil hutan, penangkapan ikan tidak terlalu jauh dari lokasi pemukiman mereka. Terdapat lumpang batu yang menandakan adanya aktivitas pengolahan hasil pertanian. Aktivitas pemujaan dilihat dari banyaknya sebaran dolmen dan sebaran batu datar yang berada di beberapa area.
Article Details
This work is licensed under CC BY-NC-SA 4.0
Authors whose articles are getting published must agree with the following rules:
- Publication rights for all contents published in Kalpataru Journal (printed and online versions) belong to The Board of Directors with acknowledgment of the authors (morale right still belongs to the author)
- Legal formal regulation for digital access to electronic journal follows the rule of Creative Commons license Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), which means Kalpataru Journal is a non-commercial publication, holds the right to keep, format, and manage the articles into the database, maintain, and publish articles
- Published articles both in printed and online versions are accessible for all purposes of education, research, and library archives. The board of directors is not responsible for any violations of the copyrights outside those purposes.
References
Ashmore, W., & Sharer, R. J. (2010). Discovering Our Past: A Brief Introduction to Archaeology. New York: McGraw-Hill.
Badan Informasi Geospasial. (2018). Peta Rupa Bumi Indonesia Digital. Diambil 26 Juli 2018, dari https://portal.ina-sdi.or.id/downloadaoi/
Bie, C. W. P. de. (1932). Verslag van de ontgraving der steenen kamers in de doesoen Tandjoeng Ara, Pasemah-Hoogvlakte. Tijdschrift v. Indische Taal-, Land- en Volkenkunde Bataviaasch Genootschap v. Kunsten en Wetenschappen, 72, 626–635.
Butzer, K. W. (1964). Environment And Archaeology: An Introduction to Plestocene Geography. Chicago: Aldine Company.
Butzer, K. W. (2006). Archaeology as Human Ecology. Cambridge: Cambridge University Press.
Chang, K. C. (1972). Settlement Patterns in Archaeology. In Current topics in Anthropology Vol. 5 No. 24 (Addison-We, hal. 1–26). Boston.
Hoop, A. N. J. T. a. t. Van Der. (1932). Megalithic Remains In south Sumatra. Netherlands: W.J. Thieme & Cie Zuthpen.
Indriastuti, K. (2006). Benteng Tanah Muara Payang: Permukiman di Indonesia, 102–107.
Kaudern, W. (1938). Ethnographical studies in Celebes: Results of the author’s expedition to Celebes, 1917-1920: Megalithic Finds in Central Celebes. Gothenburg: Elanders Boktryckeri Aktiebolag.
Kusumawati, Ayu & Sukendar, H. (2003). Pusaka Wisata Budaya Megalitik Bumi Pasemah: Peranan serta Fungsinya. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Mundardjito. (1993). Pertimbangan Ekologi dalam Penempatan Situs Masa Hindu-Buddha di Daerah Yogyakarta: Kajian Arkeologi-Ruang Skala Makro. Universitas Indonesia.
Prasetyo, B. (2007). Laporan Penelitian Arkeologi: Pusat Budaya Megalitik Pasemah di Kota Pagar Alam dan Lahat Sumatera Selatan. Jakarta.
Purbohadiwidjojo. (1967). Hydrology of Strato Volcanoes. Bandung: Geological Survey of Indonesia.
Siregar, S. M. (2016). Religi Komunitas Megalitik di Kawasan Danau Ranau dalam Peradaban Masa Lalu Sumatera Selatan. Palembang: Balai Arkeologi Sumatera Selatan.
Soebroto, P. (1995). Pola-pola Zonal Situs-situs Arkeologi. Berkala Arkeologi, Special Ed(15), 133–138.
Suan, A. B. dkk. (2007). Atung Bungsu: Sejarah Asal-Usul Jagat Besemah. Palembang: Pesake dan Pemerintah Kota Pagar Alam.
Sukendar, H. (2003). Megalitik Bumi Pasemah: Peranan serta Fungsinya. Jakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya.
Suparlan, P. (1983). Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya: Perspektif Antropologi Budaya. In Manusia dalam Keserasian Lingkungan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Suryanegara, A. E. (2006). Artefak Purba dari Pasemah: Analisa Ungkap Rupa Patung Megalitik di Pasemah. Institut Teknologi Bandung.
Tim Penyusun. (1999). Metode Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Tombrink, E. P. (1870). Hindoe-monumenten in Bovenlanden van Palembang, als bron van geschiedkundig onderzoek. Tijdschrift v. Indische Taal-, Land- en Volkenkunde Bataviaasch Genootschap v. Kunsten en Wetenschappen, 19, 1–45.
Triwuryani, R. (2006). Permukiman di Indonesia: Perspektif Arkeologi Benteng Tanah DAS Sekampung (hal. 97–101). Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Triwuryani, R. (2015). Arca-arca Megalitik Pasemah Sumatera Selatan: Kajian Semiotik. Universitas Indonesia.
Ullmann, L. (1850). Hindoe-beelden in de binnenlanden van Palembang. In Indisch Archief: Tijdschrift voor de Indiën (hal. 493–494). Batavia: Lange.
Westenenk, L. C. (1922). De Hindoe-oudheden in de Pasemah-Hoogvlakte (Residentie Palembang). In Oudheidkundig Verslag (hal. 31–37). Weltevreden: Albrecht en co./’s-Gravenhage.
Willey, G. R. (1974). The Viru Valley settlement pattern study. In G. R. Willey (Ed.), Archaeological Researches in Retrospect (hal. 149–178). Cambridge: Winthrop Publishers.
Yuwono, J. S. E. (2007). Kontribusi Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Berbagai Skala Kajian Arkeologi Lansekap. Berkala Arkeologi, 2, 1–14.