PERNIAGAAN DAN ISLAMISASI DI WILAYAH MALUKU
Main Article Content
Abstract
Trade and Islamization in Moluccas, a study of the interrelationship Islam studies in other parts of the archipelago. The process of Islamization in the Moluccas in addition to the expansion of the power of embarrassment, also dominate the expansion of trade due to the competition of economic network. Economic expansion through commercial networks, is also one of the preachers strategy in expanding or spreading Islam. Mentioned in the literature, that the preachers, which are also dominated by traders, meaning that traders preachers as well. In the context of Islamization and commerce, growing trade when Islamic institutions are formed, further established trade networks between the kingdom. Through the study of literature, this paper attempts to explain. The questions that are the focus of this study is a concern in the region of Central Moluccas, it is because the region is the area of greatest spread of Islam from the Muslim power center in North Moluccas.
Perdagangan dan Islamisasi di wilayah Maluku, merupakan kajian yang saling berkaitan, sebagaimana kajian Islam di wilayah Nusantara lainnya. Proses Islamisasi di wilayah Maluku selain karena perluasan kekuasaan, juga perluasan perdagangan akibat persaingan menguasasi jaringan ekonomi. Perluasan ekonomi melalui jaringan perniagaan, adalah salah satu strategi para mubaligh dalam memperluas atau menyebarkan Islam. Dalam berbagai literatur disebutkan, bahwa para mubaligh, juga didominasi oleh pedagang, artinya mubaligh sekaligus pedagang. Dalam konteks perdangan dan Islamisasi, perdagangan semakin berkembang ketika lembaga Islam terbentuk, selanjutnya terjalin jaringan niaga antar kerajaan. Melalui kajian studi pustaka, tulisan ini berusaha menjelaskan masalah tersebut. Wilayah yang menjadi fokus perhatian kajian ini adalah wilayah Maluku Tengah, hal ini mengingat wilayah ini merupakan wilayah penyebaran Islam terbesar yang berasal dari pusat kekuasaan Islam di Maluku Utara. Perjalanan panjang sejarah terbentuknya jejaring perdagangan internasional di kawasan Maluku ini.
Article Details
This work is licensed under CC BY-NC-SA 4.0
Authors whose articles are getting published must agree with the following rules:
- Publication rights for all contents published in Kalpataru Journal (printed and online versions) belong to The Board of Directors with acknowledgment of the authors (morale right still belongs to the author)
- Legal formal regulation for digital access to electronic journal follows the rule of Creative Commons license Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), which means Kalpataru Journal is a non-commercial publication, holds the right to keep, format, and manage the articles into the database, maintain, and publish articles
- Published articles both in printed and online versions are accessible for all purposes of education, research, and library archives. The board of directors is not responsible for any violations of the copyrights outside those purposes.
References
Amal, Adnan M. 2010. Kepulauan Rempahrempah Perjalalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Belwood, Peter, 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Berg, L.W.C van den. 2010. Orang Arab di Nusantara. Cet. 1. Jakarta: Komunitas Bambu.
Burhanuddin, Jajat. 2012. Ulama dan Kekuasaan Pergumulan Elit Muslim dalam Sejarah Indonesia. Jakarta: Mizan.
Dijk, Van Kees, 2009. “Perubahan Kontur Masjid”, dalam Peter J.M Nas dan Martien de Vletter (editor) Masa Lalu dalam Masa Kini Arsitektur di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Djafaar, Irza Arnyta. 2006. Jejak Portugis di Maluku Utara. Yogyakarta: Penerbit Ombak Hadimulyono. 1980. “Beberapa catatan Tentang Perdagangan Keramik Asing Cina Pada Abad XVI dan XVII di Indonesia”, Laporan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Sulawesi Selatan. Depdikbud.
Handoko, Wuri. 2007. Survei Arkeologi Islam di Wilayah Pulau Gorom Kabupaten Seram Bagian Timur, Laporan Penelitian. Balai Arkeologi Ambon (tidak terbit).
---------. 2010 Penelitian Arkeologi Permukiman dan Aktivitas Masyarakat Di Kawasan Wayputih, Tanjung Hoamoal, Seram Bagian Barat. Laporan Penelitian. Balai Arkeologi Ambon (tidak terbit).
Harkantiningsih, Naniek. 1986. “Pemekaran Kota Banten Lama ditinjau dari Data Arkeologi”, Pertemuan Ilmiah Arkeologi IV. Jakarta: Puslit Arkenas.
---------. 2006. “Aspek Arkeologi dalam Penelitian Keramik”. Orasi Ilmiah dalam Pengukuhan Profesor Riset Bidang Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi.
Lapian, Andrian B, 2001. “Ternate Sekitar Pertengahan Abad ke-16”, dalam M.J. Abdulrahman, et al., Ternate: Bandar Jalur Sutera. Ternate: LInTas (Lembaga Informasi dan Transformasi Sosial).
Latinis, Kyle. 1999. Subsistence System diversification in Southeast Asia and The Pacific: Where Does Maluku Fit? A Dissertation Submitted To The Graduate Divison of The of The University of Hawai’i in partial Fulsillment of The Requirement for The Degree of Doctor of Philosophy in Anthropology.
Leirissa R.Z. 1973. “Kebijaksanaan VOC untuk mendapatkan Monopoli Perdagangan Cengkeh di Maluku Tengah antara TahunTahun 1615 dan 1652”, dalam Bunga Rampai Sejarah Maluku (1), Lembaga Penelitian Daerah Maluku, Jakarta.
---------. 2001. “Jalur Sutera: Integrasi LautDarat dan Ternate sebagai Bandar di Jalur Sutera”, dalam M.J. Abdulrahman, et al., Ternate: Bandar Jalur Sutera. Ternate: LinTas (Lembaga Informasi dan Transformasi Sosial).
Knaap, G. 2004. Kruidnagelen en Christenen de VOC en de bevolking van Ambon 1656-1696. Leiden: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde (KITLV).
Marasabessy, I Rahman Abd. Drs. M.Ag. 2001. “Masuknya Islam di Ternate Telaah Atas Pemurnian Sejarah Islam di Ternate”, dalam M.J. Abdulrahman, etial., Ternate: Bandar Jalur Sutera. LinTas (Lembaga Informasi dan Transformasi Sosial).
Nayati, Widya. 2005. Social Dynamics and Local Trading Pattern in the Bantaeng Region, South Sulawesi (Indonesia) circa 17th century. A Thesis Ph.D. The Southeast Asian Studies Programme. National University of Singapore.
Putuhena, Shaleh. 2001. “Proses Perluasan Agama Islam di Maluku Utara”, dalam M. J. Abdulrahman, et. al., Ternate: Bandar Jalur Sutera. Ternate: LinTas (Lembaga Informasi dan Transformasi Sosial).
Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Syaranamual, Pattikayhatu, J.A. 1997. Sejarah Kerajaan Iha. Laporan Penelitian. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional (tidak terbit).
Taurn, Odo Deodatus. 1918. Patasiwa und Patalima vom Moluluken eiland Seran und Seinen Beoners. Leipzig, diterjemahkan oleh Ny. HermelinrT tahun 2001. Maluku dan Maluku Utara: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Maluku dan Maluku Utara.
Tjandrasasmita, Uka. 2009. Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
Tjandrasasmita, Uka. 2009. (ed.), Sejarah Nasional Indonesia III. Edisi Pemutakhiran. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penelitian. 2010. Kepulauan Banda, Pusat Perdagangan Pala Abad ke 1619. Laporan Penelitian Arkeologi. Jakarta. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (tidak terbit).
Tim Penelitian. 2011. Kepulauan Banda, Maluku Tengah, Pusat Perdagangan Pala Abad 16-19. Laporan Penelitian Arkeologi. Jakarta. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (tidak terbit).
Tim Penelitian. 2012. Menelusuri Jejak Peradaban Islam Kerajaan Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Laporan Penelitian. Pusat Arkeologi Nasional (tidak terbit).
Tim Penelitian. 2012. Penelitian Arkeologi Islamisasi dan Jaringan Niaga di Wilayah Kerajaan Hoamoal, Seram Bagian Barat. Laporan Penelitian. Balai Arkeologi Ambon (tidak terbit).