WARISAN BUDAYA SEBAGAI BARANG PUBLIK

Main Article Content

Bambang Sulistyanto

Abstract

he basic concept of this research departs from the view that cultural heritage is essentially a property of community, so that it requires public policy to manage it. Based on such perspective, the research was focused on the management of cultural heritage as public properties. The objective of this research is to reveal the management of public property from the aspects of public policy which was primarily derived from the study of scientific literatures and empirical evidences. This research used qualitative and explanative method using public relation model that emphasized on the effort to improve people’s perspective on the image of archaeology. Until today, the hypothesis that cultural heritages are public properties which could be enjoyed unconditionally by the public remains a theory. The research results proved that the hypothesis was correct.


Konsep dasar penelitian ini berangkat dari pandangan bahwa warisan budaya pada hakikatnya adalah milik masyarakat sehingga dalam pengelolaannya diperlukan kebijakan publik. Berangkat dari konsep di atas, permasalahan penelitian ini adalah “bagaimanakah pengelolaan warisan budaya sebagai barang publik”? Tujuan penelitian ini terfokus pada pengelolaan barang publik ditinjau dari aspek kebijakan publik yang berasal dari berbagai literatur ilmiah dan didukung pengalaman pribadi penulis selama berinteraksi dengan masyarakat. Kajian ini bersumber dari sintesa berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dalam berbagai tema dan topik penelitian. Metode yang digunakan adalah eksplanatif kualitatif dengan pendekatan hubungan masyarakat (public relation model) yang menekankan pada upaya perbaikan image ‘citra’ arkeologi di mata masyarakat. Barang publik untuk rakyat yang semestinya dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat hanya berupa teori. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pengelolaan warisan budaya sebagai barang publik tidak bisa sepenuhnya dapat dinikmati oleh masyarakat secara gratis.

Article Details

How to Cite
Sulistyanto, B. (2023). WARISAN BUDAYA SEBAGAI BARANG PUBLIK. KALPATARU, 27(1), 1–14. Retrieved from https://ejournal.brin.go.id/kalpataru/article/view/2662
Section
Articles

References

Anonim. 2010. “Perdagangan Fosil, Polisi Sita Ratusan Fosil Milik Warga AS.” Kompas, October 18, 2010.

———. 2011. “Izin Batubara Ditutup Cemari Situs.” Kompas, March 30, 2011.

———. 2012. “Unesco Mengkritik Penanganan Borobudur.” Kompas, January 30, 2012.

———. 2013. “Proyek Pabrik Baja Di Situs Majapahit Diprotes.” Tempo, July 23, 2013.

———. 2017. “Aksi Bela Rohingnya Di Candi Borobudur Diganti Dengan Shalat Junat Bersama.” Kompas, September 5, 2017.

Austin, Robert, J. 2011. “Doing Archaeology Publik: The Baysore Homes Project.” Present Past Volume 3.

Chamber, Robert. 1996. PRA Participatory Rural Appraisal, Memahami Desa Secara Partisipasi. Yogyakarta.

Davis, Karen Lee. 1997. “Site Without Sight: Interpreting Closed Excavation.” In Presenting Archaeology to the Public. California.

Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Hanindita Graha.

Fisher, Simon. 2001. Mengelola Konflik: Ketrampilan Dan Strategi Untuk Bertindak. Jakarta: British Council.

Harahap, Aswin Rizal. 2013. “Melindungi Karts Dari Eksploitasi.” Kompas, April 5, 2013.

Hartono, Tri. 2005. “Pembangunan Plaza Ambarukmo: Salah Satu Kasus Arkeologi Publik Di Yogyakarta.” In . Yogyakarta: ikatan Ahli Arkeolog Indonesia (IAAI)

Holtorf, C.J. 2007. Archaeology Is a Brand : The Meaning of Archaeology in Contemporary Populer Culture. Walnut Creek: Left Coast Press.

Hyman, D.N. 2011. Public Finance: A Comtemporary Application of Theory to Policy. 10th ed. Mason: South Western Cengage Learning.

KIng, Thomas F. 2002. Thinking About Cultural Resource Management : Essay From the Edge. California: Altamira Press.

Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 1995. Organizational Behavior. Chicago: Irwin.

Layton, Robert. 1989. Who Needs the Past. London: Unwin Hyman.

Matsuda, Akira dan Katsuyuki Okamura. 2011. Introduction : New Prespecive in Global Public Archaeology. New York: Springer.

McGimsey, Charles R. dan Hester A.Davis. 1977. The Management of Archaeolofy Resources, The Airlie House Report. Washinton DC.

Moshenka, Gabriel dan Amara Thorton. 2010. “Public Archaeology Interviews Aschersons.” Public Archaeology Volume 9 N.

Ozdemir, S.,.Johnson, F.R. dan Whittington, D. 2016. “Ideology,Public Goods and Welfare Valuation : An Experiment on Allocating Goverment Budgets.” The Journal of Choice Modeling.

Prasetya, Ferry. 2012. “Teori Barang Publik.” In Modul Ekonomi Publik. Malang: Universitas Brawijaya.

Schiffer, Michael.B. dan George J. Gummerman. 1977. Conservation Archaeology, A Guide for Cultural Resources Management Studies. New York: Academic Press.

Slavov, S. N. 2014. “Public versus Private Provision of Public Goods.” Journal of Public Economic Theory 16 (2).

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung.

Sulistyanto, Bambang. 2008. “Resolusi Konflik Dalam Managemen Warisan Budaya Situs Sangiran.” Universitas Indonesia.

———. 2010. “Cultural Resource Management.” In Arkeologi Indonesia Dalam Lintasan Zaman. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

———. 2014. “Managemen Konflik Dalam Pengelolaan Warisan Budaya Kita.” Jakarta.

Tanudirjo, Daud Aris. 1988. “Cultural Resourse Management Sebagai Manajemen Konflik.” Buletin Artefak No.19.

———. 1994. “Laporan Penelitian Kualitas Penyajian Warisan Budaya Kepada Masyarakat. Studi Kasus Manajemen Sumber Daya Budaya Candi Borobudur.” Yogyakarta.

Thung, Ju Lan. 2005. “Program Manajemen Dan Transformasi Konflik LIPI.” In Konflik Kekerasan Internal,Tinjauan Sejarah Ekonomi,Politik Dan Kebijakan Di Asia Pasifik, edited by Dewi Fortuna Anwar. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Trogen, P.C. 2005. “Public Goods.” In Handbook of Public Sector Economics. Boca Raton: CRC Press.

Weimer, D.L. dan Vining, A.R. 2011. “Policy Analysis: Concepts and Practice.” In Public Policy. New York: Routledge TJ Press Ltd.