PERSEBARAN DAN BENTUK-BENTUK MEGALITIK INDONESIA : SEBUAH PENDEKATAN KAWASAN
Main Article Content
Abstract
Study on spatial archaeology is based on a notion that space is an integral aspect in human life. That is also the case with the megalithic regions in Indonesia, which are always interesting to investigate. The presence of megalithic culture in macro scope, with its various forms, provides valuable information as the starting point in the study of spatial archaeology and part of continuity sequence of megalithic culture in the Archipelago
Studi tentang arkeologi kawasan dilandasi oleh pemikiran bahwa ruang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Demikian pula dengan kawasan Megalitik Indonesia, merupakan topik yang selalu menarik untuk dikaji. Hadirnya budaya megalitik di lingkup makro dengan berbagai jenisnya memberikan informasi yang sangat berharga sebagai titik tolak kajian arkeologi kawasan serta mata rantai kesinambungan budaya megalitik di Nusantara.
Article Details
This work is licensed under CC BY-NC-SA 4.0
Authors whose articles are getting published must agree with the following rules:
- Publication rights for all contents published in Kalpataru Journal (printed and online versions) belong to The Board of Directors with acknowledgment of the authors (morale right still belongs to the author)
- Legal formal regulation for digital access to electronic journal follows the rule of Creative Commons license Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), which means Kalpataru Journal is a non-commercial publication, holds the right to keep, format, and manage the articles into the database, maintain, and publish articles
- Published articles both in printed and online versions are accessible for all purposes of education, research, and library archives. The board of directors is not responsible for any violations of the copyrights outside those purposes.
References
Arifin, Karina dan Bernard Sellato. 1999. “Survei dan Penyelidikan Arkeologi di Empat Kecamatan di Pedalaman Kalimantan Timur (Long Pujungan, Kerayan, Malinau, dan Kayan Hulu)”. dalam Cristina Eghenter dan Bernard Sellato (penyunting). Kebudayaan dan Pelestarian Alam Penelitian Interdispliner di Pedalaman Kalimantan. Jakarta: WWF Indonesia
Ahimsa-Putra, Heddy Sri. 1995. “Arkeologi Pemukiman: Titik Strategis dan Beberapa Paradigma”, dalam Manusia dan Ruang: Studi Kawasan dalam Arkeologi. Berkala Arkeologi Tahun XV Edisi Khusus, hal.10-23 Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta
Deetz, James F. 1967. Invitation to Archaeology. New York: The National History Press
Hodder, Ian dan Clive Orton. 1979. Spatial Analysis in Archaeology. Cambridge: Cambridge University Press (paperback adition).
Magetsari, Nurhadi. 1989. “Kajian Wilayah dalam Arkeologi Beberapa Problematik Metodologis”. dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi V, hal. 343-352. Yogyakarta: IAAI
Mundardjito. 1982/83. “Beberapa Konsep Penyebarluasan Informasi Kebudayaan Masa Lalu”. Analisis Kebudayaan III (I). Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Mundardjito. 1993. Pertimbangan Ekologi Dalam Penempatan Situs Masa HinduBuda di Daerah Yogyakarta: Kajian Arkeologi-Ruang Skala Makro. Disertasi memperoleh gelar Doktor UI. Depok
Mundardjito. 1995. “Kajian Kawasan: Pendekatan Strategis dalam Penelitian Arkeologi di Indonesia Dewasa ini”, Manusia dan Ruang: Studi Kawasan Dalam Arkeologi. Berkala Arkeologi Tahun XV Edisi Khusus, hal. 2428. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta
Prasetyo, Bagyo. 1986. “Tata Letak Tempat Penguburan Pada Pemukiman Masyarakat Tradisi Megalitik Sumba Barat Suatu Tinjauan Etnoarkeologi”, Prosiding Pertemuan Ilmiah Arkeologi IV, hal. 24-36. Jakarta: Pusat penelitian Arkeologi Nasional.
Prasetyo, Bagyo. 1987. Inventariasi Data Sebaran Tradisi Megalitik Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Tidak terbit.
Prasetyo, Bagyo. 2008. Penempatan BendaBenda Megalitik Kawasan Lembah Iyang-Ijen Kabupaten Bondowoso dan Jember, Jawa Timur. Disertasi memperoleh gelar Doktor Humaniora pada Program Pascasarjana Ilmu Arkeologi UI. Depok
Prasetyo, Bagyo. 2011. “Menggali Potensi Arkeologi Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat: Dalam Upaya Penentuan Cagar Budaya”, Kalpataru Majalah Arkeologi Vol. 20 No. 2, hal. 1-16. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Badan Pengembangan Sumberdaya Kebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Prasetyo, Bagyo, Truman Simanjuntak, Dwi Yani Yuniawati, Retno Handini, Bambang Sugiyanto, Nugroho Adi Wicaksono. 2011. Laporan Penelitian Arkeologi: Potensi Arkeologi Sepanjang Pesisir Kalimantan Barat. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. Tidak terbit
Ririmasse, M. 2011. “Laut untuk Semua: Materialisasi Budaya Bahari di Kepulauan Maluku Tenggara”. Makalah disampaikan dalam Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi 2011. Banjarmasin. Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.
Schnitger, F.M. 1939. Forgotten Kingdoms in Sumatra . Leiden: E. J. Brill.
Umar, Dwi Yani Yuniawati. 2000. Laporan Penelitian di Situs Megalitik Lembah Besoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. BPA No. 50. Jakarta: Proyek Peningkatan Penelitian Arkeologi
Umar, Dwi Yani Yuniawati. 2002. Kubur Waruga di Sub Etnis Tou’mbulu, Sulawesi Utara, Tesis S2 UI. Depok
Willey, Gordon, 1953. “Prehistoric Settlement Patterns in the Viru Valley”. Bureau of American Ethnology Bulletin 155. Smithsonian Institution, Washington, DC.
Willey, Gordon, 1974. “The Viru Valley Settlement Pattern Study”. Archaeology Research in Retrospect. G.R. Willey (ed.) Cambridge, Mass.: Winthrop